S&P Naikkan Peringkat Kredit Indonesia Setelah Jokowi Menang Pilpres

Kantor Badan Pemeringkat Kredit Standard & Poor’s di Distrik Finansial, New York. (Foto: dok).

Badan pemeringkat kredit Standard & Poor’s, Jumat (31/5) menyatakan telah meningkatkan peringkat kredit Indonesia setelah kemenangan Joko Widodo untuk masa jabatan kedua sebagai presiden.

Organisasi tersebut menyatakan peningkatan itu mencerminkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat, yang diharapkan akan terus demikian menyusul terpilihnya kembali Joko Widodo baru-baru ini.

Peringkat sebelumnya yang telah bertahan lama naik menjadi BBB dari BBB minus dan ini berpotensi mempermudah pemerintah untuk meminta pinjaman asing dan dengan suku bunga yang lebih rendah.

Hasil resmi pekan lalu mengukuhkan Jokowi meraih 55,5 persen suara dalam pemilu 17 April. Pesaingnya, Prabowo Subianto menuduh terjadi kecurangan masif dalam pemilu itu tetapi tidak memberi bukti yang kredibel. Tim sukses Prabowo telah mengajukan gugatan terkait hasil pemilu itu ke Mahkamah Konstitusi.

Badan pemeringkat kredit itu menyatakan pertumbuhan ekonomi per kapita Indonesia rata-rata mencapai 4,1 persen pada dekade lalu, dibandingkan dengan rata-rata 2,2 persen pada negara-negara dengan level pendapatan serupa.

Para analis memprediksi Indonesia akan termasuk di antara negara-negara dengan perekonomian terbesar pada tahun 2030. [uh]