Rwanda Bebaskan 2.100 Orang dari Penjara, Termasuk Pemimpin Oposisi

Pemimpin oposisi Rwanda, Victoire Ingabire memberi keterangan kepada pers setelah dibebaskan dari penjara Nyarugenge, di pinggiran Kigali, 15 September 2018. (Foto: dok).

Salah seorang pemimpin oposisi paling berpengaruh di Rwanda dibebaskan dari penjara, Sabtu (15/9) setelah pemerintah menyetujui pembebasan lebih awal lebih dari 2.100 tahanan dengan hanya memberi sedikit penjelasan.

Para pendukung Victoire Ingabire Umuhoza dan surat kabar pemerintah ‘’The New Times’’ memasang foto pemimpin oposisi itu berjalan keluar penjara Nyarugenge beberapa jam setelah pengumuman Kementerian Kehakiman Rwanda.

Di antara tahanan yang dibebaskan lebih awal itu terdapat musisi Kizito Mihigo, yang bersama Ingabire, mendapat sambutan luas masyarakat. Pernyataan Kementerian Kehakiman menyatakan keduanya telah mengajukan permohonan grasi terbaru Juni lalu.

Musisi Rwanda Kizito Mihigo (C) meninggalkan penjara Nyarugenge di pinggiran Kigali, setelah dibebaskan pada 15 September 2018.

Ingabire, yang mengepalai partai oposisi FDU-Ingkingi, ditangkap pada tahun 2010 dan dinyatakan bersalah melakukan konspirasi untuk merongrong pemerintah. Ingabire membantah tuduhan-tuduhan tersebut, tetapi ia tetap divonis 15 tahun penjara.

Human Rights Watch menyebut tuduhan-tuduhan terhadap Ingabire itu bermotif politik, mengaitkan kritik tokoh perempuan itu dengan pemilu presiden tahun 2010.

Tuduhan serupa dikenakan terhadap Mihigo.

Sementara itu Diane Rwigara, yang berupaya menantang Presiden Paul Kagame dalam pemilu tahun lalu tetapi didiskualifikasi karena tuduhan bahwa ia telah memalsukan beberapa tanda tangan di dokumen nominasinya, masih tetap ditahan. Rwigara tidak termasuk kelompok yang dibebaskan hari Sabtu. [em]