Rencana Hongaria Bangun Universitas China Pertama di Eropa Picu Kekhawatiran

Wali Kota Budapest Gergely Karacsony (kanan) dan Krisztina Baranyi, Wali Kota Distrik ke-9 Budapest berfoto di lokasi yang aka dibangun kampus Universtas Fudan dari China, di Budapest, Hungaria.

Hongaria telah mengumumkan rencana untuk membuka cabang Universitas China di Budapest. Para kritikus khawatir bahwa pembangunan univeritas itu – yang pertama di Eropa – akan digunakan oleh Beijing untuk menyebarkan propaganda Partai Komunis China dan dapat menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional.

Sebuah kota yang dijuluki “Kota Mahasiswa” akan dibangun di lokasi bekas pasar grosir di luar ibu kota Budapest. Pusat kota itu adalah cabang universitas bergengsi, Universitas Fudan yang berbasis di Shanghai.

Hongaria mengatakan akan meningkatkan standar pendidikan tinggi, menawarkan tempat kuliah kepada 6.000 mahasiswa dari Hongaria, China dan negara-negara lain, di samping mendatangkan investasi dan penelitian China ke negara itu.

Para analis mengatakan Fudan menempati peringkat di antara 100 universitas terbaik di dunia. Ekspansi ke Eropa itu adalah bagian dari upaya Beijing mengontrol narasi tentang China.

Hongaria juga satu-satunya negara di Uni Eropa yang telah menyetujui vaksin COVID-19, Sinopharm, buatan China.

Dalam sebuah pernyataan, Kedutaan Besar AS di Budapest menyatakan keprihatinannya atas rencana membuka cabang Fudan di Hongaria itu, “mengingat rekam jejak Beijing yang telah terbukti menggunakan lembaga akademis untuk memajukan agenda pengaruh buruk dan mencekik kebebasan intelektual.”

Pembangunan cabang Universitas Fudan itu dijadwalkan selesai pada 2024. [lt/ka]