Raja Thailand Isyaratkan Kompromi dengan Demonstran

Raja Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida menyapa pendukungnya di Bangkok, Thailand, Minggu, 1 November 2020. (Foto: AP)

Raja Thailand menyatakan negaranya adalah “tanah kompromi” dalam suatu wawancara publik yang jarang dilakukannya, terkait protes berbulan-bulan menuntut reformasi politik dan sosial yang lebih besar, termasuk mengenai kerajaan sendiri.

Raja Maha Vajiralongkorn mengemukakan pernyataan itu hari Minggu (1/11) kepada Channel 4 News yang berbasis di Inggris sewaktu ia dan Ratu Suthida berjalan di antara sejumlah pendukung keluarga kerajaan, setelah ia memimpin upacara keagamaan di luar Grand Palace di Bangkok. Pernyataan itu merupakan tanggapan terhadap pertanyaan mengenai apakah raja akan berkompromi dengan tuntutan para demonstran untuk mengurangi pengaruh monarki.

Ketika ditanya apa yang akan ia katakan kepada pengunjuk rasa, Raja Vajiralongkorn mengatakan “Kami mencintai mereka semua sama,” ia mengulangi kalimat itu dua kali.

BACA JUGA: Raja Thailand Suarakan 'Cinta' kepada Demonstran

Bangkok telah menjadi ajang protes besar-besaran selama berpekan-pekan yang semula diawali dengan tuntutan bagi pengunduran diri PM Prayuth Chan-ocha, mantan jenderal yang merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 2014 yang menyingkirkan pemerintah sipil terpilih. Ia menang pemilu setahun kemudian, tetapi demonstran menyatakan pemilu itu dicurangi untuk menguntungkannya karena undang-undang dirancang oleh militer.

Namun, demonstrasi juga telah berkembang hingga mencakup tuntutan mereformasi monarki konstitusional Thailand, yang mempertahankan status seperti dewa di kalangan elite Thailand dan mendapat dukungan kuat dari militer. Demonstran bahkan telah bertindak sangat jauh dengan secara terbuka mengkritik monarki, menentang undang-undang lese majeste yang ketat, yang memberlakukan hukuman penjara bagi siapapun yang dinyatakan bersalah menghina raja dan keluarganya.

Demonstran berpawai ke Kedutaan Besar Jerman pekan lalu untuk menuntut pemerintah Jerman agar menginvestigasi apakah Raja Vajiralongkorn telah menjalankan urusan negara sewaktu tinggal lama di sana dan untuk menyelidiki catatan pajaknya.

Raja telah mengonsolidasikan kekuatannya dengan mengambil kontrol pribadi atas beberapa unit tentara dan miliaran dolar yang dikuasai oleh istana. [uh/ab]