Proyek Jalan Kereta Api Korea Utara-Selatan akan Dimulai Tahun Ini

Wakil Menteri Perhubungan Korea Utara Kim Yun Hyok (kiri) dan Wakil Menteri Perhubungan Korsel Kim Jeong-ryeol ketika membahas proyek jalan kereta api kedua Korea di Panmunjom, Korea Selatan 26 Juni lalu (foto: dok).

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan pemerintahnya akan mulai membangun proyek jalan kereta api gabungan dengan Korea Utara menjelang akhir tahun ini, dan sekaligus mengaitkan kerjasama ekonomi penuh antar-Korea dengan kemajuan proses denuklirisasi di Korea Utara.

Dalam pidato hari Rabu (15/8) memperingati pembebasan Korea pada akhir Perang Dunia II, Moon mengatakan “tujuan kami adalah mengadakan upacara dimulainya penyambungan kembali jalan kereta api dan jalan-jalan raya tahun ini antara kedua negara seperti yang disetujui dalam Pernyataan Panmunjom.”

Penyambungan kembali jalan kereta api dan jalan-jalan raya itu adalah “permulaan masa kemakmuran bersama di Semenanjung Korea,” kata Presiden Moon.

Moon dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sepakat mengadakan kerjasama ekonomi ketika keduanya bertemu di desa Panmunjom bulan April lalu. Mereka juga sepakat mengambil langkah-langkah untuk menghilangkan senjata nuklir dari Semenanjung Korea.

Presiden Moon berperan penting dalam mengusahakan pertemuan puncak bulan Juni di Singapura antara Presiden Trump dan Kim Jong-un.

Tapi pembicaraan bilateral dengan Amerika terkait denuklirisasi macet karena Amerika berkeras Korea Utara harus sepenuhnya membongkar fasilitas nuklir dan rudalnya sebelum bantuan ekonomi bisa diberikan. Korea Utara menghendaki dihubungkannya bantuan ekonomi dengan tahapan denuklirisasi.

Proyek jalan kereta api yang bernilai 35 milyar dollar itu tidak hanya akan menghubungkan kedua Korea dengan kereta api cepat, tapi juga akan membuka jalan bagi industri Korea Selatan untuk mengirim barang-barangnya ke China, Russia dan Eropa lewat jalan darat. [ii]