Presiden Brazil yang Lengser Punya Rencana Politik

Dilma Rousseff, Presiden Brazil yang digulingkan pekan ini, melambaikan tangannya seusai sidang pemakzulan dirinya di Senat Federal di Brasilia, Brazil, 29 Agustus 2016 (AP Photo/Eraldo Peres).

Senat Brazil, melalui pemungutan suara hari Rabu, memberhentikan Rousseff dari jabatan presiden karena melakukan pelanggaran fiskal.

Dilma Rousseff, Presiden Brazil yang digulingkan pekan ini, mengatakan dia belum merencanakan proyek-proyek masa depan, tetapi mengukuhkan ia mempunyai rencana politik.

Ketika berbicara kepada media internasional di Brasilia, Jumat (2/9), Rousseff mengecam proses yang mengakibatkan impeachment atau pemakzulannya.

“Saya akan menentang pemerintahan ini di manapun saya berada . . . Peranan kami, peranan orang-orang yang tidak mendukung kudeta ini adalah mengawasi lembaga-lembaga Brazil dan menghormatinya. Saya mengimbau semuanya karena inilah cara yang benar untuk berjuang,” katanya.

Senat Brazil, melalui pemungutan suara hari Rabu, memberhentikan Rousseff dari jabatan presiden karena melakukan pelanggaran fiskal, perbuatan yang menggunakan uang negara untuk mendanai program-program sosial negara-bagian atau federal tanpa persetujuan Kongres.

Menurut berbagai laporan, para auditor independen tidak mendapati Rousseff tersangkut dalam pelanggaran undang-undang tanggung jawab fiskal. Tetapi banyak dari senator yang mendukung pemakzulannya sedang diselidiki. Para senator tersebut membantah melakukan kesalahan.

Michel Temer, wakil presiden dari golongan konservatif, diresmikan sebagai presiden baru selama sisa masa jabatan Rousseff hingga akhir tahun 2018. [gp]