Presiden Instruksikan Jajarannya Bantu Jokowi dan Tim Transisi

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjabat tangan dengan Jokowi dalam sebuah pertemuan di Jakarta, 20 Juli 2014.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan jajaran pemerintahannya untuk membantu Presiden terpilih Joko Widodo dan tim transisinya.

Presiden SBY menginstruksikan jajaran pemerintahannya untuk membantu Presiden terpilih Joko Widodo dan tim transisi nya.

Instruksi ini diberikan Presiden pada Sidang Kabinet Paripurna yang dihadiri oleh seluruh Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II di Kantor Presiden Jumat (5/9). Presiden menjelaskan bantuan itu terkait dengan persiapan jalannya pemerintahan berikutnya diantaranya dengan memberikan semua informasi yang diperlukan.

“Saya instruksikan jajaran pemerintahan saudara semua untuk membantu Pak Jokowi dengan timnya mempersiapkan diri untuk mengemban tugas sejak 20 Oktober mendatang. Berikan semua informasi yang diperlukan,” kata Presiden Yudhoyono.

Mengenai masa transisi pemerintahan, Presiden mengatakan, presiden terpilih akan menugaskan personal secara resmi untuk melakukan pembicaraan dengan Kabinet Indonesia Bersatu. Untuk itu, Presiden menugaskan kepada tiga Menteri Koordinator untuk mengatur pertemuan dengan Tim Transisi Presiden Jokowi.

“Supaya tertib dari pihak Pak Jokowi akan memberikan mandat kepada siapa yang akan berkomunikasi dengan kita. Secara tertulis disebutkan si A, B, C dan D lalu ditanda tangani oleh beliau. Nah ..kita, setelah saya cek materinya itu lebih banyak pada materi bidang perekonomian dan kemudian bidang politik hukum dan keamanan. Serta sesuatu yang lebh umum. Jadi dari kita Menko Polhukan, Menko Perekonomian dan Menteri Sekretaris Kabinet,” papar Presiden SBY.

Presiden menepis adanya anggapan, yang menyebutkan seolah-olah saat ini yang terjadi adalah pemerintahan bersama, yaitu pemerintahan yang dipimpinnya dan pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo yang akan menggantikannya 20 Oktober mendatang.

“ Satu hal Saudara-Saudara saya ingin meluruskan, bahwa sekarang ini boleh dikatakan adalah masa pemerintahan bersama. Itu tidak ada. Pemerintahan sekarang adalah pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Kedua. Jadi kalau cara pandang ya kita harus lakukan bersama-sama, pengelolaan masalahnya bersama-sama, mengatasi subsidi bersama-sama. Saya katakan itu keliru,” tegas SBY.

Menanggapi hal itu, Deputi Tim Transisi Abar Faisal kepada VOA menyambut baik instruksi dari Presiden kepada jajarannya untuk membantu kerja tim transisi, Akbar menjelaskan, dari tim transisi sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk mulai bertemu dengan menteri-menteri yang telah ditunjuk oleh Presiden.

“Bagus sekali instruksi Bapak Presiden. Memang seperti itulah yang telah, sedang dan akan kita lakukan. Ya kami sudah menyiapkan berbagai hal. Kita sudah bertemu dengan wakil presiden dan segera akan berkomunikasi dengan tiga orang yang ditunjuk Pak Presiden, yaitu Menko Polhukam, Menko Ekonomi dan Sekretaris Negara,” kata Akbar.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden terpilih Joko Widodo melakukan pertemuan tertutup di Bali untuk membahas peralihan pemerintahan hingga pelantikan presiden 20 Oktober mendatang.