Presiden China Nyatakan 'Perang Rakyat’ Terhadap Virus Corona

Total korban akibat virus corona sudah melampaui 630 orang, Jumat, 7 Februari 2020. (Foto: ilustrasi).

Presiden China Xi Jinping telah menyatakan “perang rakyat” terhadap wabah virus corona. Sementara itu, jumlah korban tewas akibat wabah tersebut bertambah setiap hari.

“Seluruh negeri menanggapi dengan seluruh kekuatannya untuk merespons dengan langkah-langkah pengendalian dan pencegahan yang paling menyeluruh dan ketat, memulai perang rakyat untuk pencegahan dan pengendalian epidemi,” sebut kantor berita pemerintah Xinhua mengutip Xi.

Para pejabat di provinsi Hubei, di mana wabah itu dimulai, melaporkan 69 kematian pada Jumat pagi, membuat total korban akibat virus itu melampaui 630 orang. Mereka juga melaporkan 2.500 kasus baru, membuat jumlahnya melampaui 30 ribu kasus.

BACA JUGA: Virus Corona Melumpuhkan China, Rantai Pasokan Global Terdampak

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan terlalu dini untuk mengukuhkan keyakinan salah seorang pejabat China bahwa wabah ini hampir mencapai puncaknya.

Ada sekitar 150 kasus yang dikukuhkan di sedikitnya 23 negara lain, termasuk satu yang tewas di Filipina – yang pertama di luar China – dan satu kematian lagi di Hong Kong.

Dokter China yang pertama kali berusaha memperingatkan tentang wabah itu telah meninggal di Wuhan. Li Wenliang (34 tahun) dinyatakan meninggal hari Jumat pagi, sebut Global Times, surat kabar yang dikontrol partai Komunis.

BACA JUGA: Dokter yang Beri Peringatan Dini Tentang Virus Corona, Wafat

Polisi menuduh Li Wenliang “menyebarkan desas-desus di internet” dan “sangat mengacaukan tatanan sosial.”

Kasus virus corona sejauh ini mencakup 61 orang di kapal pesiar Diamond Princess yang sedang berlabuh di Jepang. Tiga ribu tujuh ratus penumpang kapal itu dikarantina selama 14 hari, dikurung di kabin-kabin mereka di kapal itu. Empat belas hari merupakan masa inkubasi virus.

BACA JUGA: 41 Orang Lagi di Kapal Pesiar Jepang Positif Terjangkit Virus Corona

Sekitar 3.600 penumpang juga terperangkap di kapal lainnya di lepas pantai Hong Kong, dengan adanya tiga pengidap virus corona di kapal itu.

Hong Kong telah menutup hampir semua perbatasan darat dan lautnya dengan China daratan setelah lebih dari 2.000 petugas medis meninggalkan pekerjaan mereka awal pekan ini.

Taiwan, Kamis (6/2) mengumumkan melarang semua kapal pesiar internasional berlabuh di pulau itu.

WHO telah menyatakan wabah virus corona sebagai darurat kesehatan global dan meminta bantuan 675 juta dolar untuk memberantas virus tersebut. [uh/lt]