Prabowo-Sandi Temui Pimpinan NU

rabowo (dua dari kanan) dan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (ketiga dari kiri) saat menyerahkan dokumen pendaftaran Pilpres 2019 di kantor Komisi Pemilihan Umum, 10 Agustus 2018.

Pasangan bakal calon presiden/wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno terus bergerilya mencari dukungan para tokoh dan elite politik. Setelah berkunjung ke kantor DPP Muhammadiyah dan bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla, keduanya mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU).

Pasangan bakal calon presiden Prabowo Subianto dan bakal calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno diterima pimpinan PBNU, termasuk Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj di kantornya di Jakarta, Kamis (16/8). Pertemuan berlangsung tertutup selama hampir satu jam.

Kepada wartawan usai pertemuan, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menjelaskan pertemuan berlangsung santai, hangat membahas beragam persoalan yang tengah dihadapi bangsa dan negara, termasuk masalah ekonomi. Dia menambahkan pertemuan pimpinan PBNU dengan Prabowo-Sandiaga ini juga untuk memperkuat silaturahim dan persaudaraan di antara kedua pihak.

Said Aqil mengajak duet Prabowo-Sandiaga untuk berpolitik secara baik, bermartabat, dan berbudaya agar pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legilatif 2019 dapat berjalan aman dan lancar.

“Mari kita berpolitik dengan bermartabat, berbudaya, berakhlak. Mari kita bangun bangsa ini dengan keinginan, niat yang baik, niat demi rakyat, demi masyarakat kecil, bagaimana meningkatkan martabat bangsa ini menghilangkan kemiskinan, memberdayakan masyarakat, dan mensolidkan persatuan kesatuan negara ini,” kata Said.

Said Aqil menambahkan PBNU tengah menyiapkan kartu anggota NU untuk Prabowo. Dia beralasan Prabowo layak menjadi anggota NU karena merupakan sahabat dari mendiang mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang merupakan cucu dari pendiri NU Hasyim Asy’ari.

Said Aqil mengaku masih ingat ucapan Gus Dur yang mengatakan Prabowo adalah sosok yang ikhlas kepada bangsa dan negara Indonesia.

Sedangkan Sandiaga, lanjut Said Aqil, sudah otomatis menjadi anggota NU karena mertua Sandiaga adalah NU asli dan ibunda Sandi merupakan NU yang tinggalnya di dekat rumah Said Aqil. di Cirebon, Jawa Barat.

Sikap PBNU terhadap Prabowo dan Sandiaga ini berbanding terbalik dengan pandangan pimpinan PBNU atas Mahfud MD. Mantan ketua Mahkamah Konstitusi ini dijegal di detik-detik akhir menjelang deklarasi sebagai pasangan Joko Widodo untuk Pemilihan Presiden 2019 karena dianggap bukan kader NU.

Mahfud membocorkan rahasia ini dalam sebuah acara dialog televisi mingguan pada Selasa (14/8) malam lalu. Dia mengungkapkan karena ada tekanan dari Ma’ruf Amin, kini berduet dengan Joko Widodo, dirinya batal menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Jokowi.

Prabowo mengaku senang dan berterima kasih karena diterima dengan baik oleh PBNU. Dia menambahkan pimpinan PBNU menyampaikan harapan dan pesan agar kalau terpilih keduanya berfokus membenahi perekonomian negara untuk bisa mengurangi kemiskinan dan kesulitan rakyat.

“Bagaimana bisa menciptakan suatu ekonomi yang lebih adil, dimana sumber-sumber ekonomi bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia, bisa menjamin pangan dalam harga yang terjangkau,” kata Prabowo. “Tidak boleh ada orang yang lapar di Indonesia. Kami prihatin, jangan lagi ada warga negara kita yang putus asa, bunuh diri karena tidak mampu memberi makan ke anak-anaknya,” ujarnya menambahkan.

Prabowo mengaku merasa terhormat akan mendapat kartu anggota NU. Dia menekankan dirinya selalu merasa dekat dengan NU dan menjadi bagian dari NU.

Prabowo menganggap pimpinan PBNU bersikap bijaksana karena tidak mau berpolitik praktis, namun memberi kebebasan kepada seluruh warga NU untuk menggunakan hak mereka untuk memilih dalam Pemilihan Presiden 2019.

Your browser doesn’t support HTML5

Prabowo-Sandi Temui Pimpinan NU

Selanjutnya, Prabowo membenarkan soal adanya rencana bertemu dengan Presiden Joko Widodo namun kepastian waktunya bergantung pada Joko Widodo.

Prabowo dan Joko Widodo akan kembali berhadapan dalam Pilpres 2019. Lima tahun lalu, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla berhasil terpilih memimpin Indonesia setelah menang pemilihan umum dari duet Prabowo Subianto-Hatta Radjasa.