Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bertemu dengan para pemimpin Georgia hari Rabu (18/11) di Tbilisi, di mana ia menyatakan dukungan bagi kedaulatan Georgia dan penguatan institusi-institusi demokrasi.
Pada persinggahan terkininya dalam lawatan ke beberapa negara sekutu di Eropa dan Timur Tengah itu, Pompeo mengadakan pembicaraan dengan Presiden Georgia Salome Zourabichvili, diikuti pertemuan dengan PM Giorgi Gakharia dan Menteri Luar Negeri David Zalkaliani.
“Kerja sama AS dengan Georgia sangat penting, dan dukungan kami bagi kedaulatan Georgia dalam menghadapi pendudukan Rusia tidak goyah,” cuit Pompeo setelah pertemuan-pertemuan itu.
Good to see President @Zourabichvili_S in Tbilisi today. U.S. cooperation with Georgia is of paramount importance, and our support for Georgia’s sovereignty in the face of Russian occupation is unwavering. pic.twitter.com/L89OzNw8g6
— Secretary Pompeo (@SecPompeo) November 18, 2020
Rusia telah menduduki dua wilayah yang memisahkan diri dari Georgia, Ossetia Selatan dan Abkhazia, sejak perang singkat tahun 2008.
Gakharia menyebut hubungan AS-Georgia sebagai “kemitraan paling penting” bagi negaranya dan mengatakan Georgia menghargai dukungan AS terhadap kedaulatan teritorialnya.
Departemen Luar Negeri AS menyatakan fokus Pompeo mencakup desakan untuk mencapai kemajuan lebih jauh dalam reformasi demokrasi di Georgia. Pada awal pertemuannya dengan Gakharia dan Zalkaliani, Pompeo menyebut perlunya pemilu bebas dan adil, selain kesempatan untuk mengadakan perdebatan yang sehat.
Wheels up from Georgia! I had productive conversations with my counterparts, and am confident that our strong, dynamic bilateral relationship is firmly grounded in our shared values and commitment to Georgia’s territorial integrity. pic.twitter.com/utv1S4aN5t
— Secretary Pompeo (@SecPompeo) November 18, 2020
Dari Georgia, Pompeo dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Israel di mana ia akan berdiskusi dengan PM Benjamin Netanyahu mengenai perjanjian Israel baru-baru ini untuk menormalisasi hubungan dengan Bahrain dan Uni Emirat Arab.
Menteri Luar Negeri Abdullatif bin Rashid Alzayani memimpin kunjungan resmi pertama Bahrain ke Israel pada hari Rabu. Ia terbang dengan menumpangi pesawat komersial Gulf Air ke Tel Aviv, dan dijadwalkan mengadakan serangkaian pertemuan, termasuk pembicaraan trilateral bersama dengan Pompeo dan Netanyahu.
“Ada keinginan jelas pada kedua pihak untuk membuat kerja sama ini berhasil dan untuk menunjukkan ini dapat memiliki manfaat positif yang jelas bagi negara kami dan kawasan,” kata Alzayani dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi.
ברוכים הבאים, שר החוץ של בחריין, עבדולאטיף אל- זייני ואבי ברקוביץ%27 עוזר הנשיא ונציג למו״מ בינלאומי. אני מברך אתכם על ביקור חשוב זה.אני מצפה לקראת מפגשנו היום ולקראת העידן החדש שהוא מסמל. עידן של שלום, בטחון ויציבות באיזור כולו. pic.twitter.com/JK5Y3C3cyP
— גבי אשכנזי - Gabi Ashkenazi (@Gabi_Ashkenazi) November 18, 2020
Ashkenazi mengatakan kunjungan itu “menandai hari bersejarah lainnya di Timur Tengah.” Kawasan ini mengenal begitu banyak konflik dan perang, ujarnya. “Kini saatnya berdamai.”
Dalam lawatannya, Pompeo diperkirakan akan mengunjungi permukiman di kawasan Tepi Barat yang diduduki Israel.
BACA JUGA: Israel Teruskan Rencana Bangun 1.200 Rumah di Yerusalem TimurSebagian besar masyarakat internasional menganggap permukiman itu sebagai pelanggaran hukum internasional dan menjadi penghalang untuk mencapai perjanjian perdamaian dengan Palestina. Mengubah sikap yang dipegang selama puluhan tahun, Pompeo tahun lalu mengatakan bahwa AS tidak menganggap permukiman itu “tidak konsisten dengan hukum internasional.”
Perjalanan Pompeo selanjutnya adalah ke Uni Emirat Arab, Qatar dan Arab Saudi. [uh/ab]