Polisi Iran menggunakan gas air mata dan melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan protes terkait ambruknya sebuah bangunan di Kota Abadan.
Insiden itu dilaporkan oleh kantor berita Fars dan media sosial. Para pejabat menyebutkan insiden itu disebabkan oleh korupsi dan minimnya keamanan.
Para pejabat di kawasan Khuzestan yang kaya minyak, mengatakan jumlah korban tewas telah naik menjadi 29 orang, dan 37 lainnya terluka dalam ambruknya gedung sepuluh lantai yang menjadi tempat hunian dan komersial itu.
Mereka mengatakan sejauh ini 13 orang telah ditangkap karena melakukan pelanggaran terkait keselamatan bangunan.
Pihak berwenang yang menyelidiki kecelakaan itu telah menahan Wali Kota Abadan saat ini dan beberapa mantan wali kota serta sejumlah pegawai pemerintah kota lainnya, di tengah tuduhan bahwa peringatan keselamatan diabaikan.
Media pemerintah melaporkan Pemerintah Iran mengumumkan hari berkabung nasional pada Minggu (28/5) untuk mengenang para korban. [vm/ft]