PM Conte Mundur, Italia Terjerumus ke Gejolak Politik Baru  

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengundurkan diri hari Selasa (26/1) (foto: dok).

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengundurkan diri hari Selasa (26/1), membuka upaya untuk membentuk "pemerintahan baru yang lebih stabil demi keselamatan nasional." Conte mengundurkan diri setelah pemerintahan koalisinya tidak mendapat dukungan dari mitra junior berhaluan kiri-tengah, menjerumuskan negara itu, yang dilanda pandemi, ke dalam kekacauan politik baru.

Conte memusatkan perhatian untuk merayu partai Forza Italia, yang berhaluan kanan-tengah, yang bisa kalah jika pemilu baru harus diadakan apabila koalisi baru tidak bisa bersatu.

Pemilu cepat mungkin akan membuat Partai Lega yang populis, menang. Jika itu terjadi, Uni Eropa akan khawatir dan memperumit hubungan Italia dengan pemerintahan Demokrat di Amerika.

BACA JUGA: Jelang Natal, PM Italia Umumkan Pembatasan Baru Covid-19

Conte, usia 56 tahun, juga mencoba membujuk Matteo Renzi dan faksi Italia Viva bergabung lagi dengan koalisi yang terdiri dari Gerakan Bintang Lima yang anti-kemapanan dan Partai Demokrat sayap kiri. Keputusan Renzi menarik dukungan bagi pemerintah Conte pekan lalu secara luas dilihat sebagai skema untuk mengamankan lebih banyak kekuasaannya sendiri dan peran kabinet untuk sebagian dari 18 senatornya.

Pekan lalu, Conte lolos dari mosi percaya di parlemen, tetapi kini harus mundur karena tidak bisa mengandalkan dukungan dari teman-temannya.[ka/lt]