Pesawat Israel Terus Serang Militan di Jalur Gaza

Seorang anak perempuan Palestina berjalan di antara reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan pesawat Israel (19/8).

Serangan udara Israel menewaskan paling sedikit 12 orang warga Palestina, sebagian besar militan, di Jalur Gaza.

Pesawat tempur Israel terus menyerang pos-pos terdepan militan di Gaza Jumat malam dan Palestina membalas dengan menembakkan roket ke Israel sementara keadaan meruncing di daerah itu.

Serangan udara Israel menewaskan paling sedikit 12 orang Palestina, sebagian besar militan, di Gaza.

Sayap militer organisasi militan Hamas menyatakan hari Jumat bahwa pihaknya akan mengakhiri gencatan senjata de facto dua tahun dengan Israel. Hamas, yang menguasai pemerintah Palestina di Gaza, telah memelihara gencatan senjata dengan Israel sejak tahun 2008.

Hari Kamis, militer Israel mengatakan orang-orang bersenjata dari Gaza menyeberang perbatasan ke Israel selatan melalui semenanjung Sinai, Mesir, dan melancarkan serangan yang menewaskan 8 orang.

Pasukan Israel membalasnya dengan serangan darat dan serangan udara yang menewaskan 9 orang, termasuk paling sedikit 4 anggota Komite Perlawanan Rakyat. Israel menuduh kelompok Palestina bersenjata itu sebagai pelaku serangan di Israel selatan. Sementara itu, Mesir mengajukan protes resmi terhadap Israel hari Jumat, dengan mengatakan 5 anggota pasukan keamanannya tewas dalam pertempuran antara Israel dan militan di perbatasan.

Israel telah menyatakan keprihatinan mengenai kemanan yang memburuk di Sinai sejak Presiden Mesir Hosni Mubarak meletakkan jabatan bulan Februari. Pekan lalu, Mesir menempatkan pasukan tambahan di daerah itu dalam usaha untuk meningkatkan keamanan.

Hari Kamis, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan dalam pidato televisi bahwa siapapun yang menyerang Israel akan menanggung akibat yang berat. Menteri Pertahanan Ehud Barak menyebut serangan hari Kamis itu insiden teroris yang gawat.