Perusahaan Tiongkok, Rusia Paling Mungkin Bayar Suap di Luar Negeri

Markas Bank of China di pusat kota Beijing. Bank of China adalah salah satu dari empat bank besar yang dimiliki oleh pemerintah Tiongkok.

Hasil survei Transparency International menunjukkan peringkat perusahaan Tiongkok dan Rusia sebagai yang paling memungkinkan untuk melakukan pembayaran suap di luar negeri.

Hasil survei internasional menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan Rusia dan Tiongkok adalah yang paling mungkin membayar uang suap ketika beroperasi di luar negeri.

Organisasi yang berbasis di Berlin, Transparency International mengeluarkan Indeks Pembayaran Suap pada hari Rabu (3/11). Organisasi tersebut mengatakan Rusia berada di tempat terbawah dari daftar 28 negara yang rawan terhadap pembayaran suap, sementara Tiongkok menduduki peringkat ke-27. Organisasi yang memantau korupsi di seluruh dunia tersebut, mengatakan sektor yang paling korup adalah kontrak pekerjaan umum dan konstruksi.

Negeri Belanda dan Swiss sama-sama menduduki tempat teratas dalam daftar, dan Belgia, Jerman, dan Jepang menyusul di belakangnya. Amerika Serikat menduduki peringkat ke-10.

Para aktivis anti-korupsi mengatakan tidak satupun dari ke-28 negara yang disurvei, yang mencakup semua negara G20, dipandang sebagai sama sekali bebas suap. Mereka juga mengemukakan bahwa telah ada perbaikan sejak Indeks Pembayaran Suap yang terakhir diterbitkan tahun 2008.

Transparency mendesak negara-negara agar meratifikasi konvensi menentang penyuapan yang disponsori PBB, Organsasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan dan Uni Eropa.