Perekonomian Indonesia Diperkirakan akan Lampaui Target Tahun 2013

Suasana di sekitar pusat pertokoan di Mangga Dua, Jakarta (Foto: dok). Banyak pihak optimis perekonomian Indonesia akan tumbuh 6,8 persen melampaui target 6,5 persen di tahun 2013.

Banyak pihak optimis ekonomi Indonesia tahun depan tumbuh 6,8 persen, naik dari target tahun ini yaitu 6,5 persen.
Pengamat ekonomi Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Ahmad Erani Yustika mengatakan kepada VOA, Kamis (28/12) bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan masih akan ditopang sektor konsumsi namun disisi lain sektor tersebut akan menambah ketergantungan Indonesia terhadap impor.

Yustika menyarankan agar pemerintah memprioritaskan sektor pertanian dan industri padat karya sebagai penopang pertumbuhan ekonomi 2013 sekaligus untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan. Menurutnya tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia berasal dari kelompok petani dan buruh karena masih rendahnya upah pada kedua sektor tersebut.

“Harus ada keberanian pemerintah untuk membikin prioritas. Kelemahan pemerintah selama ini menyadari mereka itu memiliki keterbatasan, tetapi ambisi untuk menyelesaikan banyak persoalan itu masih dipelihara," kata Ahmad Erani Yustika. "Dari sisi ekonomi, pemerintah cukup mengambil satu atau dua prioritas. Kalau saya diminta untuk memilih, pemerintah harus berjuang untuk bisa mengembangkan sektor pertanian dan industri yang padat karya, sedangkan investasi tengok daerah Indonesia bagian timur. Itu yang saya rasa menjadi prioritas pemerintah yang memiliki invest besar terhadap kemiskinan, pengangguran maupun ketimpangan pendapatan,” lanjutnya.

Ahmad Erani Yustika menambahkan sepanjang tahun ini banyak terjadi aksi korupsi sehingga ia berharap pemerintah mampu lebih tegas dalam memberantas korupsi karena jika tidak akan berdampak negatif terhadap perekonomian.

“Korupsi mungkin tidak ada efeknya terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, namun membuat 'missalokasi' sumber daya ekonomi. Mestinya jatuh ke kelompok-kelompok ekonomi yang lebih berhak, lebih memiliki kompetensi kemudian jatuh ke kelompok-kelompok yang sebetulnya tidak memiliki kompetensi yang bagus, implikasinya ekonomi menjadi kurang efisien,” tambah Yustika.

Dalam kesempatan berbeda, Oce Madril dari Pusat Kajian Anti Korupsi atau Pukat UGM, Yogyakarta berpendapat, tindak pidana korupsi sepanjang tahun ini sudah sangat mengganggu anggaran negara baik pusat maupun daerah. Ditegaskannya selama korupsi tidak serius diberantas, akan terus terjadi penyalahgunaan anggaran negara.

“Tahun 2012 ini, model negara 'kongkalikong' karena semakin terbuka fakta bahwa negara ini, APBD dengan APBN ini, ternyata hanya dimiliki 'kongkalikong' antara swasta, pejabat pemerintahan dan elite politik yang ada di lembaga legislatif, seakan-akan duit ini punya mereka," kata Oce Madril.

"Negeri kita ini masih merupakan negeri yang nyaman bagi koruptor. Jadi para koruptor kalau ingin korupsi ya korupsilah di Indonesia. Pertama, tidak ada shock therapy. Banyak sekali pejabat korup tapi ternyata dipromosikan. Begitu selesai menjalani masa hukuman sampai ke daerahnya malah dipromosikan, dikasih jabatan Sekda (sekretaris daerah), kepala dinas bahkan ada yang dipromosikan di pemeritahan pusat. Ironi dalam sebuah negeri yang kemudian berkomitmen memberantas korupsi,” lanjutnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden, Boediono optimistis tahun depan perekonomian Indonesia akan lebih baik. Wapres berharap seluruh elemen bersedia berkomunikasi dan tidak mementingkan kelompok masing-masing sehingga ekonomi dan politik di dalam negeri bergerak positif.

“Kebersamaan kita adalah membuka hati kita semua, membuka ruang dari apapun, dari bidang manapun, bisnis, pemerintah, masyarakat, politik, beri ruang yang lebih besar untuk mencari titik-titik temu," kata Wapres Budiono. "Ini keharusan bagi kita kalau memang mau kerjasama yang lebih erat, koordinasi yang lebih baik kedepan ini, ekonomi kita melaju baik sampai saat ini. Saya sangat optimis kita bisa terus melaju ditahun depan, Insya Allah ditahun berikutnya lagi, dan Insya Allah ditahun-tahun berikutnya lagi,” lanjutnya.