Perancis akan Cegah Pengembangan Mata Uang Kripto di Eropa

Mata uang kripto "Libra" yang akan diluncurkan Facebook, 21Juni 2019. (Foto: ilustrasi)

Perancis, Kamis (12/9) memperingatkan akan menghambat usaha Facebook untuk meluncurkan mata uang kripto yang disebut Libra di Eropa, karena hal itu bisa membahayakan “kedaulatan keuangan” tiap pemerintah.

Ini dikatakan oleh Menteri Keuangan Perancis, Bruno Le Maire pada pembukaan konperensi OECD tentang mata uang kripto.

Facebook mengumumkan bulan Juni akan meluncurkan mata uang kripto Libra pada paruh pertama tahun depan. Kata Facebook, Libra akan ditopang oleh sejumlah mata uang asing untuk mencegah fluktuasi nilai yang besar, seperti yang terjadi dengan mata uang kripto bitcoin dan lainnya.

Tapi beda dengan bitcoin, kontrol atas nilai Libra akan dipercayakan pada sebuah asosiasi nirlaba yang berkantor di Swiss. Pendukung Libra termasuk perusahaan kartu kredit Visa, MasterCard dan PayPal, serta taksi online Uber dan Lyft.

BACA JUGA: Mampukah Mata Uang Kripto Kalahkan Dominansi Dolar?

Perancis sangat menentang Libra karena katanya akan merupakan ancaman bagi ”kedaulatan keuangan” banyak negara di Eropa yang bisa ditimbulkan oleh satu perusahaan yang punya lebih dari dua milyar pelanggan di seluruh dunia.

Salah satu keprihatinan adalah kemungkinan mata uang Libra akan mendorong orang untuk melepaskan mata uang nasional apabila terjadi krisis keuangan. Ini, katanya akan menyulitkan usaha pemerintah untuk menstabilkan perekonomian.

Facebook mengiklankan Libra sebagai mata uang yang bisa digunakan oleh lebih dari satu milyar orang yang tidak punya akun bank, atau orang-orang yang menggunakan layanan di luar bank seperti perusahaan “payday loans” yang memungkinkan orang meminjam uang tunai dengan jaminan gaji yang belum diperolehnya. Dari Washington, saya Isa Ismail. [ii/jm]

Sumber: AFP