Penindasan China Terhadap Etnis Uigur di Luar Negeri Menyebar di 30 Negara

Tentara China dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) berpose untuk foto dengan bendera nasional China di sebuah tank di Korla, Daerah Otonomi Uighur Xinjiang. (Foto: Reuters)

Sebuah studi baru berpendapat, penindasan China terhadap etnis Uigur di luar negeri telah menyebar ke hampir 30 negara di seluruh dunia, sebagian besar karena pemerintah negara-negara tuan rumah itu takut akan kekuatan dan pengaruh Beijing.

Laporan berjudul "No Space Left to Run China’s Transnational Repression of Uyghurs" atau Tak Ada Tempat untuk Lari, Penindasan Transnasional China terhadap Uyghur, meneliti cara-cara yang digunakan China untuk membungkam para pembangkang Uigur di luar batas-batas negaranya.

Laporan yang ditulis bersama oleh kelompok hak asasi Oxus Society for Central Asian Affairs dan Proyek HAM Uigur itu berpendapat setidaknya 28 negara di seluruh dunia terlibat dalam pelecehan dan intimidasi China terhadap Uigur. Menurut laporat itu, negara-negara di Timur Tengah dan Afrika Utara tercatat sebagai negara-negara dengan pelanggaran terburuk.

Direktur penelitian di Oxus Society dan salah seorang penulis laporan, Bradley Jardine mengatakan kepada VOA, Beijing menggunakan sejumlah cara untuk mengintimidasi warga Uigur yang tinggal di negara lain, mulai dari penggunaan perangkat pengintai atau spyware, dan peretasan, sampai ancaman terhadap individu yang menjadi sasaran melalui Interpol. [ps/ft]