Pengacara Assange Klaim Kliennya Pernah Dapat Tawaran Pengampunan dari Trump

Pendiri WikiLeaks, Julian Assange di London, 1 Mei 2019. (Foto: dok).

Kantor berita Associated Press, Rabu (19/2), melaporkan, pengacara pendiri WikiLeaks Julian Assange mengatakan, ia berencana mengungkapkan pada sidang ekstradisi kliennya ke AS, bahwa pemerintahan Trump pernah menawarkan Assange pengampunan, jika Assange sepakat mengatakan Rusia tidak terlibat dalam pembocoran surat-surat elektronik Komite Nasional Partai Demokrat (DNC) pada masa kampanye pemilu presiden AS 2016.

Assange saat ini ditahan di sebuah penjara Inggris sementara berusaha menghindari ekstradisi ke AS atas tuduhan melakukan tindakan mata-mata. Sidang pengadilan penuh terhadap dirinya akan dimulai Senin pekan depan.

BACA JUGA: Assange Ditawari Pengampunan Asal Bilang Rusia Tak Intervensi Pilpres AS 2016 

Pengacara Assange itu mengatakan, perwakilan pemerintahan Trump mengunjungi Assange di Kedubes Ekaudor di London pada Agustus 2017 dan menawarkan kliennya itu pengampunan jika Assange bersedia mengatakan bahwa Rusia tidak ada hubungannya dengan pembocoran dokumen DNC itu.

Perwakilan pemerintahan yang dimaksud adalah anggota Kongres dari fraksi Republik, Dana Rohrabacher.

Sekretaris pers Gedung Putih membantah pernyataan pengacara itu dan menyebutnya sebagai klaim palsu.

Assange ditangkap polisi Inggris karena melanggar persyaratan bebas dengan jaminan, menyusul pengusirannya dari Kedubes Ekuador di London April lalu. [ab/uh]