Pemprov Jawa Timur, TNI-AL Jalin Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan Kerja

  • Petrus Riski

Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan KSAL Laksamana TNI Ade Supandi menandatangani perjanjian kerjasama di bidang pendidikan dan keterampilan kerja di bidang maritim, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa, 24 Januari 2017. (Foto: VOA/Petrus Riski).

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjalin kerjasama dengan TNI Angkatan Laut (AL) dalam bidang pendidikan dan pelatihan, untuk meningkatkan kualitas siswa SMK dan calon pekerja di Provinsi Jawa Timur. Penandatanganan kerjasama dilakukan Gubernur Jawa Timur Soekarwo dengan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Selasa (24/1) di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Perjanjian kerjasama antara TNI Angkatan Laut dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, menyangkut Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dengan Dinas Pendidikan TNI AL, serta Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur dengan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal).

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, kerjasama pendidikan akan menerapkan kurikulum khusus bela negara dan keterampilan kemaritiman pada SMK Taruna Nala di Malang, Jawa Timur. Sedangkan kerjasama pelatihan kerja, bertujuan untuk meningkatkan kualitas calon pekerja pada bidang maritim di Jawa Timur.

“Makanya dari SMK kita tingkatkan, dan kemudian bahkan jangka pendeknya kita membuat SMK mini itu. Sekarang ada keterampilan yang sangat canggih dimiliki oleh Angkatan Laut (AL), contoh saja las kapal dalam air itu tidak ada, tetapi kita kekurangan, kekurangan tempat di dalam pendidikan vokasional,” kata Soekarwo, Gubernur Jawa Timur.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan, pihaknya menyambut baik kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan berharap dapat membantu meningkatkan kualitas tenaga kerja dan pelajar sekolah kejuruan di Jawa Timur.

“Baik itu alat las, kemudian juga elektronika, permesinan, kemudian juga masalah etiket untuk berkaitan dengan table manner dan segala macam, kemudian juga pelatihan untuk pengamanan tempat domestik, kemudian juga berkaitan dengan kepelautan, kita memiliki kapal untuk praktek bisa kita manfaatkan,” kata Laksamana TNI Ade Supandi.

Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur, Sukardo menjelaskan, pelatihan kerja di bidang teknik pengelasan, otomotif, serta industri kemaritiman lainnya, telah disiapkan untuk menyasar calon pekerja sehingga memiliki kompetensi yang memenuhi kebutuhan industri.

“Saya sudah siapkan tiga paket, 60 orang, uangnya sudah tersedia. Pesertanya nanti dari umum, pelaksanaannya di Morokrembangan (Kobangdikal) di AL, karena disana punya las, punya otomotifnya, nah ini dimanfaatkan. Jadi ini otomotif, pendingan (AC) itu, sama las,” kata Sukardo, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur

Kerjasama di bidang pendidikan dan pelatihan antara TNI Angkatan Laut dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, diharapkan dapat mengurangi angka tenaga kerja tidak terampil di Jawa Timur, yang mencapai 42 persen atau hanya lulusan SD dan SMP.

Melalui kerjasama ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan penambahan SMK atau sekolah vokasional, yang pada akhir tahun 2016 mencapai 65 persen atau 1.809 sekolah, sedangkan SMA umum mencapai 35 persen atau 1.441 sekolah. [pr/ab]