Pemerintah Pastikan Target Swasembada Gula Tahun 2014 Gagal

  • Iris Gera

Semaking berkurangnya lahan di Indonesia, membuat petani terhambat mengembangkan tanaman tebu.

Target swasembada gula pada tahun 2014 mendatang dipastikan gagal,karena berbagai faktor, di antaranya akibat lahan yang semakin sempit serta tidak adanya pabrik gula modern, sehingga sulit untuk meningkatkan produksi.

Target swasembada gula pada tahun 2014 mendatang dipastikan gagal. Hal itu disampaikan Menteri Pertanian, Suswono, saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI yang membidangi masalah perdagangan di gedung MPR/DPR RI di Jakarta, Jumat.

Menurut Mentan Suswono semakin sulitnya pemerintah menyediakan lahan membuat petani terhambat mengembangkan tanaman tebu. Selain itu, pabrik gula yang ada di beberapa wilayah di Indonesia saat ini, tambah Mentan Suswono, merupakan pabrik lama, sehingga lambat dalam proses pembuatan gula.

Semula pemerintah menargetkan produksi gula pada tahun 2014 mampu mencapai 5,7 juta ton, dengan rincian 2,96 juta ton untuk kebutuhan rumah tangga dan 2,74 juta ton untuk industry, sehingga Indonesia tidak perlu lagi impor. Namun, dengan adanya berbagai kendala maka, tegas Mentan Suswono, pemerintah hanya mampu menargetkan sekitar 3,25 juta ton produksi gula pada tahun 2014.

Mentan mengatakan, “Tidak berjalan sesuai dengan rencana yang diperkirakan produksi gula akan mencapai 3,25 juta ton. Dengan demikian. target swasembada gula tidak dapat tercapai pada tahun 2014”

Padahal pemerintah, melalui Mentan Suswono, berulangkali menegaskan optimistis dengan semakin berkembangnya sektor pertanian di tanah air, Indonesia akan mampu swasembada berbagai komoditi, dimulai dengan komoditi gula disusul padi, jagung, kedelai dan lainnya.

Sebelumnya juga Menteri Perindustrian MS.Hidayat memastikan pemerintah akan melakukan perbaikan pabrik-pabrik gula yang dinilai sudah tua, bahkan pemerintah juga akan membantu para investor yang berniat mendirikan pabrik gula baru.

Menperin mengatakan, “Sudah ada program untuk restructure mesin, yang tersisa adalah penyediaan lahan untuk tanaman tebu 300 ribu hektar untuk me-revitalize itu dan swasembada mudah-mudahan bisa dilakukan pada 2014”

Upaya pemerintah mencapai target swasembada gula pada tahun 2014 disikapi skeptis oleh Hady Suprapto dari Asosiasi Petani Tebu seluruh Indonesia. Bahkan ia berpendapat jika pemerintah tidak segera mengubah pola kebijakan untuk sektor pertanian maka target swasembada komoditi lainnya juga tidak akan berhasil.

Menurutnya, pemerintah harus mendukung petani dalam negeri dengan berbagai langkah diantaranya tidak bergantung pada impor agar petani semangat menggarap berbagai tanaman pangan. Selain itu pemerintah harus berhenti memberi izin pembangunan berbagai proyek komersil karena akan terus menggerus lahan tanaman. Khusus untuk tanaman tebu, ia juga berharap pemerintah bersedia mengeluarkan anggaran untuk perbaikan pabrik gula.

Hady menambahkan, “Jadi petani itu sudah nggak punya gula, ada yang mau buka lahan tapi kan itu investor punya uang nggak untuk mendirikan pabrik gula.”