PBB: Presiden, Pemberontak Sudan Selatan Bertanggung Jawab Perkuat Perdamaian

Pemimpin pemberontak Sudan Selatan Riek Machar (kanan) dan Presiden Sudan Selatan Salva Kiir bertukan dokumen perjanjian perdamaian di Addis Ababa, Ethiopia (9/5).

Ban Ki-moon mengutarakan keprihatinan mengenai laporan pelanggaran gencatan senjata, serta keadaan kemanusiaan di Sudan Selatan.
Sekretaris Jenderal Persekutuan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon mengatakan sekarang Presiden Sudan Selatan Salva Kir dan pemimpin pemberontak Riek Machar bertanggung jawab untuk mempercepat momentum bagi perdamaian di negara mereka.

Pernyataan Ban dikeluarkan di Dewan Keamanan PBB Senin (13/5), beberapa hari setelah para pemimpin itu menandatangani persetujuan perdamaian yang mengharuskan penghentian pertempuran yang sudah berlangsung berbulan-bulan dan penegakan pemerintah transisi.

Tetapi, pimpinan PBB itu mengutarakan keprihatinan mengenai laporan pelanggaran gencatan senjata, serta keadaan kemanusiaan di Sudan Selatan.

Kedua pihak saling menuduh melanggar gencatan senjata sejak persetujuan perdamaian Jumat. Machar mengatakan Senin bentrokan hendaknya jangan menghentikan perundingan politik yang telah diadakan di negara tetangga Ethiopia.

Juga Senin, pemerintah mengatakan akan menangguhkan pemilihan presiden yang direncanakan untuk 2015 untuk menanggulangi masalah rekonsiliasi di antara rakyatnya.