Otorita FEMA Gerak Cepat Bantu Warga Hadapi Badai Irma

Jalanan yang biasanya dipenuhi kendaraan terlihat kosong di pusat kota Miami, Florida yang tampak lengang, 8 September 2017. Pejabat berwenang negara bagian tersebut sudah menghimbau 5,6 juta penduduk atau lebih dari seperempat populasi untuk mengungsi.

Pejabat-pejabat di Amerika bekerja keras melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk salah satu badai Atlantik paling kuat dalam sejarah. Ketika badai Irma mulai bergerak menuju Florida Sabtu dini hari (9/9), otorita Badan Manajemen Darurat Federal FEMA menjadi pusat koordinasi penanganan dampak badai tersebut.

“Badai ini bisa memecahkan rekor. Ini adalah salah satu badai Atlantik yang paling kuat yang pernah tercatat. Jadi berarti badai ini akan menimbulkan kerusakan besar, akan menimbulkan badai sangat besar, dan akan ada hujan yang berpotensi menimbulkan banjir,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Ketua FEMA, Kathleen Fox.

Para petugas di FEMA bekerja lembur mengantisipasi dampak badai berkecepatan sekitar 250 kilometer per jam itu. FEMA mengatakan telah mendirikan tempat-tempat penampungan yang bisa dihuni oleh 100.000 orang yang rumahnya mengalami pemadaman listrik.

“Kami punya puluhan ribu liter air bersih, makanan, tempat tidur, pasokan medis, dan kebutuhan anak-anak, antara lain popok bayi, susu kaleng dan lain-lain,” jelas Fox.

Banyak warga Florida yang keluar dari negara bagian itu sejak Rabu lalu (6/9) mengikuti petunjuk dari pejabat berwenang setempat. Gubernur Florida Rick Scott berulangkali memperingatkan warga akan bahaya badai ini.

“Harta benda bisa diganti. Keluarga tidak,” kata Scott.

Badai Irma tiba ketika para petugas sedang membersihkan bagian tenggara Texas yang disapu badai tropis Harvey dengan curah hujan terburuk dalam sejarah Amerika.

Setelah Irma, diperkirakan ada satu badai lagi yang datang yaitu badai Jose, yang pada hari Jumat (8/9) telah menguat menjadi badai kategori empat. [em]