Presiden Obama Bertemu Para Pemimpin ASEAN

Presiden Obama dan para pemimpin ASEAN berkomitmen untuk memperkuat hubungan dan menekankan pentingnya peningkatan hubungan strategis kedua pihak.

Presiden Amerika Barack Obama telah bertemu dengan para pemimpin Asia Tenggara dalam sebuah acara makan siang bersama di sela-sela sidang Majelis Umum PBB di New York. AS dan ASEAN berkomitmen untuk memperkuat hubungan dan menekankan pentingnya peningkatan hubungan strategis kedua pihak.

KTT AS-ASEAN yang kedua kali ini - yang pertama bertempat di Singapura tahun lalu - difokuskan pada ekonomi maupun isu-isu global dan regional, termasuk isu non-proliferasi nuklir, upaya kontra-terorisme, serta perubahan iklim.

Obama mengatakan ia mengharapkan kerjasama politik dan keamanan yang lebih erat antara Amerika dan ASEAN. Obama juga menyatakan AS memerlukan kemitraan dengan bangsa-bangsa Asia untuk memenuhi tantangan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, mencegah proliferasi dan mengatasi perubahan iklim. ASEAN merupakan pasar ekspor terbesar keempat bagi produk-produk AS, dengan nilai total perdagangan kedua pihak yang mencapai 146 miliar dolar AS tahun lalu.

Obama juga mengatakan bahwa ia telah menerima undangan ASEAN untuk menghadiri KTT Asia Timur yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta tahun depan. Itu akan menjadi kunjungan kedua Obama ke Indonesia sebagai Presiden, setelah sehari sebelumnya Obama mengatakan akan mengunjungi Indonesia bulan November tahun ini, menyusul lawatannya ke Korea Selatan untuk menghadiri KTT G-20 dan ke Jepang untuk menghadiri KTT APEC.

Dalam sebuah pernyataan bersama, Presiden Obama dan para pemimpin ASEAN sepakat tentang pentingnya resolusi damai bagi sengketa teritorial di kawasan dengan menghormati hukum internasional yang berlaku, termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) dan hukum maritim internasional lainnya. Gedung Putih menambahkan bahwa resolusi damai ini mencakup sengketa teritorial di kawasan Laut Cina Selatan.

Sebelumnya, Presiden Filipina Benigno Aquino mengatakan kepada kantor berita Prancis bahwa ke-10 negara ASEAN akan berdiri sebagai satu blok jika Tiongkok berusaha mengklaim semua kepulauan di Laut Cina Selatan.

Sementara itu, meskipun tidak disinggung dalam pernyataan singkat kepada media, isu nuklir Korea Utara serta isu politik dan pemilu Birma juga menjadi topik pembahasan dalam pertemuan tersebut. Mengenai Korea Utara, AS dan negara-negara ASEAN menegaskan kembali pentingnya pelaksanaan resolusi Dewan Keamanan PBB dan mereka meminta Pyongyang agar meninggalkan semua program senjata nuklir.