MSF Inginkan Penyelidikan Independen terhadap Serangan Bom di RS Kunduz

Presiden Doctors Without Borders (MSF internasional), Joanne Liu memberikan pernyataan di Jenewa, Swiss (7/10.

Direktur MSF Swiss Bruno Jochum mengatakan rumah sakit itu telah ditarget “tanpa ragu,” dengan diserang empat atau lima kali dalam waktu kurang dari satu jam dan tak satupun bangunan di sekitarnya yang diserang.

Organisasi amal kesehatan internasional Doctors Without Border (MSF) menginginkan sebuah panel independen untuk melakukan penyelidikan berdasarkan Konvensi Jenewa, setelah pengeboman Sabtu lalu terhadap sebuah rumah sakit di Kunduz, Afghanistan, oleh pasukan Amerika.

Presiden MSF internasional Joanne Liu hari Rabu (7/9) mengatakan kepada pers, tidak dapat diterima jika pengeboman rumah sakit dan pembunuhan terhadap staf dan pasien dapat diabaikan sebagai jatuhnya korban yang tak disengaja atau dikesampingkan sebagai suatu kekeliruan.

Pernyataannya dikemukakan sehari setelah Jenderal Angkatan Darat Amerika John Campbell, yang memimpin pasukan koalisi pimpinan NATO di Afghanistan, menyampaikan kepada sebuah komite di Kongres Amerika bahwa pasukan Amerika bertanggungjawab karena keliru menyerang rumah sakit itu. Pengeboman itu menewaskan 10 pasien dan 12 staf MSF.

Liu menyampaikan fakta-fakta mengenai serangan yang perlu diselidiki secara adil dan independen, dan bahwa MSF tidak dapat bergantung pada penyelidikan internal yang dijanjikan oleh Amerika, Afghanistan dan NATO.

Direktur MSF Swiss Bruno Jochum mengatakan rumah sakit itu telah ditarget “tanpa ragu,” dengan diserang empat atau lima kali dalam waktu kurang dari satu jam dan tak satupun bangunan di sekitarnya yang diserang.

Campbell mengatakan kepada para legislator bahwa pasukan Afghanistan meminta bantuan serangan udara terhadap rumah sakit MSF itu karena pemberontak Taliban menembak dari fasilitas tersebut, dan bahwa pasukan Amerika bertindak setelah mengevaluasi permintaan itu. [uh]