Menlu Retno Kembali Ingatkan Peran Penting Perempuan dalam Pemberdayaan HAM

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam Sidang HAM PBB, Senin, 24 Februari 2020. (Foto: Kementerian Luar Negeri RI)

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi kembali mengingatkan peran penting perempuan dalam pemberdayaan hak asasi di dunia.

Hal ini disampaikannya dalam pertemuan bertajuk "Good Human Rights Stories Initiatives’’ yang digagas Uni Eropa di sela-sela Sidang Dewan HAM di Jenewa, Selasa (24/2).

“Selama bertahun-tahun, ketika kalimat human rights [hak asasi manusia.red] disebut, maka persepsi publik langsung negatif dan memaknainya sebagai pelanggaran HAM. Namun sesungguhnya, HAM juga berarti pemberdayaan, perbaikan dan kesamaan,” ujar Menlu Retno.

Ia kemudian menceritakan kontribusi perempuan Indonesia dalam menyebarluaskan nilai perdamaian, toleransi dan multikultural; di kawasan dan dunia.

Dalam pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima VOA disampaikan bahwa setelah menambah jumlah perempuan dalam pasukan perdamaian Indonesia, saat ini sedang dibentuk pula “Southeast Asia Network of Women Peace Negotiators and Mediators” atau “Jaringan Tim Mediasi dan Perunding Perempuan Asia Tenggara.”

Secara khusus Indonesia juga akan meluncurkan “Afghanistan-Indonesia Women’s Network” atau “Jaringan Perempuan Afghanistan-Indonesia” untuk mendorong kontribusi perempuan Afghanistan dalam proses perdamaian di Afghanistan.

“Pada awal Maret, bersama dengan beberapa tokoh perempuan Indonesia, saya berencana berkunjung ke Kabul untuk meresmikan pembentukan Afghanistan-Indonesia Women’s Network ini,” papar Retno.

Dalam acara itu beberapa negara, antara lain Korea Selatan, Gambia dan Argentina menampilkan film mengenai kisah sukses perempuan dalam pemberdayaan masyarakatnya. Sementara Indonesia juga menampilkan film peran dan kiprah perempuan Indonesia sejak masa kemerdekaan hingga pembangunan saat ini. [em/ft]