Menlu AS ke Kabul, Mulai Proses Perdamaian yang Terjegal

Menlu AS Mike Pompeo bertemu dengan Presiden Afghainstan Ashraf Ghani, 23 Maret 2020.

Menlu AS Mike Pompeo tiba di Kabul, Afghanistan, Senin (23/3), dalam sebuah kunjungan mendesak yang ditujukan untuk memajukan kesepakatan perdamaian yang dibuat bulan lalu dengan Taliban, sebuah perjalanan yang berlangsung di tengah wabah corona dan sewaktu para pemimpin dunia dan negarawan membatasi perjalanan resmi mereka.

Sejak awal penandatanganan kesepakatan, proses perdamaian itu terjegal di tengah pergolakan politik di Afghanistan, di mana para pemimpin negara itu bertikai mengenai siapa sesungguhnya presiden terpilih.

Presiden Ashraf Ghani dan saingan utamanya pada pemilu presiden September lalu, Abdullah Abdullah, sama-sama mendeklarasikan diri sebagai presiden dalam upacara pelantikan masing-masing sebelumnya bulan ini.

Pompeo akan menemui Ghani dan Abdullah secara terpisah sebelum berembug bersama-sama dengan keduanya. Ia juga menjadwalkan pertemuan tersendiri antara Ghani dan Abdullah, untuk membahas kemungkinan kompromi.

Amerika Serikat mengalokasikan dana miliaran dolar untuk anggaran Afghanistan, termasuk untuk pasukan keamanan negara itu.

Afghanistan hampir tidak mampu menggalang seperempat dana yang diperlukan untuk menjalankan pemerintahan. Keadaan ini memberi Pompeo kekuatan finansial untuk memaksa kedua pemimpin yang bertikai itu mengatasi kebuntuan.

Kekisruhan politik itu mengakibatkan tertundanya pembicaraan perdamaian internal yang akan melibatkan Taliban. Pembicaraan itu dianggap tahap penting berikutnya dalam kesepakatan perdamaian yang memungkinkan AS menarik pulang pasukannya dan memberi Afghanistan peluang untuk mewujudkan perdamaian. [ab/uh]