Menhan Baru AS Akui Banyaknya Tantangan Ke Depan

Menteri Pertahanan AS yang baru Chuck Hagel berbicara kepada pegawai Departemen Pertahanan setelah dilantik (27/2). (Foto: AP)

Menteri Pertahanan AS yang baru, Chuck Hagel, mengakui banyak tantangan ke depan dengan pemotongan anggaran dan banyaknya isu pertahanan.
Mantan senator Amerika Chuck Hagel telah dilantik sebagai menteri pertahanan, setelah perdebatan konfirmasi yang pahit dan hanya beberapa hari sebelum militer Amerika kemungkinan mengalami pemangkasan anggaran miliaran dolar.

Dalam kata sambutan di depan para pegawai Departemen Pertahanan, Rabu (27/2), Hagel mengakui masa tantangan yang dihadapi Departemen Pertahanan saat ini akibat pemotongan anggaran otomatis yang dijadwalkan mulai Jumat jika Kongres tidak mengambil tindakan.

Ia mengatakan Departemen akan harus mencari jalan keluar dan menghadapi “realita” tersebut. Ia menambahkan ada banyak tantangan ke depan.

Senat mengkonfirmasi pencalonannya sebagai menteri pertahanan Selasa. Ia mengatakan Amerika harus melibatkan dunia dan bekerjasama dengan semua sekutunya. Ia berjanji melakukan segala sesuatu dalam kewenangannya untuk menjadi pemimpin yang diharapkan dan pantas didapatkan Departemen Pertahanan dan bangsa Amerika.

“Kita sekarang hidup dalam masa yang sangat menentukan di dunia, kita semua tahu hal itu. Ini adalah masa yang sulit. Ini adalah masa yang penuh tantangan besar. Tetapi ada banyak kesempatan dan saya pikir penting untuk kita tetap terfokus pada tugas kita, tanggung jawab kita, yang sangat besar, tetapi jangan sampai tidak melihat berbagai kemungkinan bagi dunia yang lebih baik,” ujar Hagel.

Pemungutan suara terakhir Senat untuk pencalonannya berlangsung hampir dua minggu sejak rekan-rekan separtainya, yaitu Partai Republik, menunda pemungutan suara umum dengan mengemukakan keprihatinan atas pandangan Hagel mengenai Timur Tengah dan besarnya persenjataan nuklir Amerika.