Lagi, Anggota Kelompok Minoritas Ahmadiyah Dibunuh di Pakistan

Rumah ibadah umat Ahmadiyah di Pakistan, 27 September 2018. (Foto: AP)

Sekelompok laki-laki bersenjata di barat laut Pakistan menembak mati seorang anggota kelompok minoritas Ahmadiyah, yang digambarkan para kritikus sebagai komunitas yang paling sering dipersekusi di negara mayoritas Muslim itu.

Polisi setempat, Minggu (8/11), memastikan penembakan fatal di pinggiran Peshawar, ibu kota Provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Polisi mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk menangkap para pelaku. Pejabat itu mengidentifikasi korban tewas sebagai Mehboob Ahmed Khan, pensiunan pejabat pemerintah yang berusia 82 tahun. Belum ada satu pihak pun yang mengaku bertanggungjawab.

“Khan sedang menunggu bus untuk pulang ke rumahnya di Peshawar setelah mengunjungi putrinya, ketika ia diserang,” ujar Saleem-ud Din, juru bicara komunitas Ahmadiyah di Pakistan kepada VOA.

Ia mengutuk serangan itu, dengan mengatakan Khan “tewas karena agamanya,” dan menambahkan bahwa dalam beberapa bulan ini sedikitnya empat anggota komunitas Ahmadiyah di Peshawar telah tewas diserang. Bulan lalu seorang profesor dari sekte Ahmadiyah ditembak mati sehari setelah ia dituduh memicu diskusi sengit dengan seorang profesor Muslim tentang urusan keagamaan.

Kelompok-kelompok HAM memperkirakan ada empat juta penganut Ahmadiyah di Pakistan, negara berpenduduk 220 juta jiwa. Warga Ahmadiyah ini menghadapi kemungkinan diintimidasi, ancaman kematian dan kampanye kebencian secara terus menerus selama puluhan tahun.

Parlemen Pakistan pada 1974 menyatakan komunitas Ahmadiyah ini sebagai bukan bagian dari umat Islam dan kemudian pada 1984 melakukan perubahan atau amandemen konstitusi yang melarang komunitas Ahmadiyah menyatakan diri mereka “secara langsung maupun tidak langsung sebagai warga Muslim.” Mereka juga dilarang menyatakan atau mempropagandakan keyakinan mereka itu di depan umum dan membangun rumah ibadah di Pakistan.

Sejumlah kritikus mengatakan pembatasan itu telah memicu pembunuhan sejumlah tokoh Ahmadiyah di seluruh negara itu. Kelompok itu menyalahkan para pemimpin Islam radikal yang kerap mengutuk Ahmadiyah dan menjanjikan bahwa siapa pun yang membunuh penganut Ahmadiyah akan ditempatkan di surga.

“Kami berharap pemerintah tidak akan mengesampingkan warga Ahmadiyah yang cinta damai, patriotik, tidak bersalah dan mematuhi hukum dibanding para teroris dan pembenci mereka,” ujar Saleem-ud Din, Minggu (8/11).

Dalam pernyataan terbarunya Human Rights Watch mengatakan pihak berwenang Pakistan telah secara rutin menangkap, memenjarakan dan memvonis warga Ahmadiyah sebagai pelaku penghinaan agama dan pelanggaran lain karena keyakinan mereka.

“Dalam beberapa kasus, polisi bahkan terlibat dalam aksi intimidasi dan mengajukan gugatan palsu terhadap warga Ahmadiyah, atau berpihak pada kekerasan anti-Ahmadiyah,” tambah pernyataan itu. [em/lt]