Kwartet Internasional Kutuk Rencana Perumahan Baru Israel di Yerusalem

Kwartet Timur-Tengah mengatakan tindakan sepihak demikian tidak akan diakui oleh masyarakat internasional.

Amerika Serikat, PBB, Uni Eropa dan Rusia telah mengutuk keputusan Israel untuk membangun permukiman baru di Yerusalem Timur.daerah yang didudukinya,

Kwartet Timur-Tengah itu mengeluarkan pernyataan hari Jumat, yang mengatakan tindakan sepihak seperti itu tidak akan diakui oleh masyarakat internasional. Kwartet tersebut menyatakan akan memantau dengan seksama perkembangan di Yerusalem dan meninjau keadaan sepenuhnya pada pertemuan tanggal 19 Maret di Moskow.

Sebelumnya hari itu, Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton menyampaikan kecaman keras kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas pengumuman Israel hari Selasa untuk membangun 1600 unit rumah baru di Yerusalem Timur. Padahal, Palestina menghendaki Yerusalem Timur sebagai ibukotanya di masa depan.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika P.J. Crowley mengatakan Clinton tidak dapat memahami mengapa Israel berbuat demikian, terutama Amerika mempunyai komitmen kuat atas keamanan Israel. Clinton menjelaskan, Israel harus menunjukkan komitmennya melalui tindakan mengenai hubungan itu dan proses perdamaian.

Clinton menelpon Netanyahu hari Jumat dan memberitahukannya bahwa rencana Israel itu memberi kesan yang sangat negatif mengenai pendekatan Israel pada hubungan bilateral.