Korea Utara Peringatkan Insiden Virus Corona yang 'Mencemaskan'

Seorang petugas ketertiban umum mengacungkan bendera merah untuk menghentikan sebuah taksi untuk dibersihkan dengan disinfektan sebagai pencegahan wabah COVID-19 jalan masuk Wonsan, Provinsi Kangwon, Korea Utara, 29 Oktober 2020.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan, "insiden serius" mengancam upaya pencegahan virus corona negaranya. Pernyataan Kim adalah pengakuan yang jarang terjadi oleh Pyongyang. Negara itu mengaku bebas dari COVID-19.

Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah, Rabu (30/6), melaporkan bahwa saat pertemuan Politbiro Partai Buruh yang berkuasa, Kim menegur pejabat senior karena kecerobohan yang tidak jelas disebutkan, terkait dengan pandemi virus corona.

Para pejabat tersebut "telah menyebabkan insiden serius yang memicu krisis besar bagi keselamatan bangsa dan rakyatnya," kata KCNA.

Laporan itu tidak merinci tentang "insiden serius" atau bagaimana hal itu menjadi ancaman.

Korea Utara terus bersikeras bahwa pihaknya tidak mempunyai kasus penularan COVID-19, klaim yang hampir mustahil. Para ahli kesehatan dunia memperdebatkan secara luas klaim tersebut.

Tidak jelas apakah pengakuan kegagalan pada Rabu (30/6) itu mencerminkan perubahan yang lebih luas dalam pendekatan Korea Utara terhadap wabah virus corona atau apakah itu dalih untuk rencana-rencana domestik lainnya.

Laporan KCNA mengatakan, beberapa pejabat senior diganti selama pertemuan Politbiro, meskipun tidak disebutkan apakah tindakan itu terkait dengan insiden virus corona.

Sejak Januari 2020, Korea Utara menutup perbatasannya, membatasi perjalanan domestik dan bahkan memutuskan hampir semua perdagangan dengan China. [ps/ft]