Korea Utara Dominasi Pembicaraan Trump-Abe di Tokyo

  • Steve Herman

Presiden AS Donald Trump (kiri) berjabat tangan dengan PM Jepang Shinzo Abe di Tokyo, Senin (6/11).

Masalah Korea Utara mendominasi pembicaraan dua hari antara Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Amerika Donald Trump. Abe mengatakan kepada wartawan Senin bahwa semua opsi untuk menanggapi pengembangan senjata Korea Utara dibahas, sementara Trump menegaskan bahwa pemerintah Amerika mendukung sekutu-sekutunya di wilayah tersebut, terutama Jepang.

Perdana Menteri Jepang, berdiri di samping Presiden Amerika di Istana Akasaka di Tokyo, mengatakan bahwa tidak ada gunanya berdialog dengan Korea Utara dan saatnya telah tiba semakin menekan Pyongyang.

"Bersama Presiden Trump, kami memastikan bahwa kita 100 persen bersatu dalam masalah Korea Utara. Jepang dan Amerika akan bekerja sama untuk mendekati negara-negara terkait, termasuk China dan Rusia, untuk meningkatkan tekanan dari masyarakat internasional terhadap Korea Utara," kata Abe.

Presiden Trump menyebut uji coba nuklir dan peluncuran misil balistik Korea Utara di atas wilayah Jepang mengancam perdamaian dan stabilitas internasional.

"Kami tidak akan membiarkannya. Masa bersabar diri sudah habis. Beberapa orang mengatakan bahwa retorika saya sangat kuat, tetapi tengok apa yang terjadi dengan retorika yang sangat lemah selama 25 tahun terakhir," tandas Trump.

Ditanya tentang rakyat Korea Utara, Presiden Amerika menyatakan harapan agar hal tersebut dapat diatasi.

"Mereka berada di bawah rezim yang sangat represif, dan saya berpikir bahwa pada akhirnya, saya berharap semuanya terselesaikan. Dan itu akan lebih baik untuk semua pihak," imbuh Trump.

Presiden Trump juga menyoroti kehadiran ribuan tentara Amerika di Jepang, dan mengatakan bahwa dia mengharapkan Pemerintah Abe akan membeli sejumlah besar peralatan militer Amerika yang akan membantu mempertahankan diri terhadap rudal Korea Utara. [sp]