Kongres AS Mulai Bahas Otorisasi Serangan Militer atas Suriah

  • Cindy Saine

Menlu AS John Kerry (tengah) dan Menhan AS Chuck Hagel (kanan) saat memberikan keterangan mengenai situasi di Suriah di depan Komisi Urusan Luar Negeri di DPR Amerika (4/9).

Komisi Urusan Luar Negeri di DPR Amerika telah memulai proses pertimbangan mengenai otorisasi serangan militer AS terhadap Suriah, sebagai respon atas dugaan serangan senjata kimia bulan lalu.
Para analis mengatakan prediksi suara ke-435 anggota DPR itu menunjukkan Presiden Barack Obama kini menghadapi perjuangan legislatif terberatnya – dengan pertaruhan paling tinggi atas kredibilitas Amerika.

Sambil mengacu ke gambar-gambar mengerikan dari dugaan serangan senjata kimia itu, Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan di hadapan para anggota komisi itu bahwa dunia terus mengamati.

“Dunia tidak hanya mengamati apa keputusan kita, tetapi juga mengamati bagaimana kita mengambil keputusan … apakah kita bisa menyatukan suara atas nama Amerika,” papar Kerry.

Anggota DPR Eliot Engel dari Partai Demokrat sepakat. Ia mengatakan, “…isu yang kita hadapi saat ini jauh lebih besar dari penggunaan senjata kimia di Suriah. Kita berbicara mengenai kredibilitas Amerika sebagai kekuatan global.”

Namun sejumlah anggota DPR lainnya, termasuk Michael McCaul dari Partai Republik, menyuarakan kekhawatiran akan aksi militer karena melihat berbagai elemen kelompok oposisi di Suriah.

McCaul mengatakan, “Kekhawatiran saya adalah serangan apapun terhadap rezim di Suriah, separah apapun itu, akan memperkuat kelompok-kelompok radikal Islamis di pihak oposisi dan kita sudah menyaksikan hal tersebut sebelumnya.”

Analis politik Stuart Rothenberg mengatakan perhitungan tidak resmi dari anggota-anggota DPR mengisyaratkan resolusi untuk otorisasi serangan militer akan sulit, tetapi tidak mustahil, lolos.

“Banyak presiden punya cara untuk memaksa, memohon dan memberi janji sebelum pemungutan suara, dan seringkali mereka sukses dengan suara tipis. Tetapi ini bukan berarti mereka akan berhasil,” kata Rothenberg.

Ketua DPR John Boehner dari Partai Republik mengatakan ia akan mendukung resolusi itu, dan menghimbau rekan-rekan partainya untuk bergabung. Tetapi Boehner sudah sering mendapat perlawanan dari dalam partainya.

Rothenberg menambahkan, “Ini bukan situasi berdasarkan partai di mana jika pemimpin Partai Republik di DPR mengimbau pilihan tertentu, rekan-rekannya akan menuruti. Faktanya saat ini apapun yang diimbau Boehner, bisa dipastikan 30 atau 40 anggota DPR dari Partai Republik akan melakukan sebaliknya.”

Dunia akan terus mengamati ketika DPR dan Senat Amerika kembali bersidang minggu depan dengan fokus Suriah.