Jokowi Siap Cetak Jutaan Talenta Digital Indonesia

Presiden Jokowi dalam acara Gerakan Akselerasi Generasi Digital di Jakarta, Rabu (15/12), siap mencetak jutaan anak bangsa menjadi talenta digital yang handal. (Biro Setpres)

Pandemi COVID-19 membuat perkembangan digital di dunia menjadi semakin cepat. Apakah Indonesia siap menghadapi tantangan tersebut, sementara talenta digital dari negeri sendiri terbatas?

Presiden Joko Widodo mengatakan pasar digital tumbuh semakin pesat dengan terjadinya pandemi COVID-19. Semua bidang mendadak harus melakukan segala sesuatunya secara daring.

Sebagai negara besar, katanya Indonesia memiliki potensi perekonomian digital yang diperkirakan bisa tumbuh hingga USD146 miliar pada tahun 2025. Menurutnya, perkembangan tersebut harus dihadapi dengan berbagai persiapan, salah satunya mempersiapkan anak bangsa sebagai talenta digital yang tangguh.

“Yang paling sulit memang bagaimana menyiapkan talenta digital dalam jumlah yang besar. Mendatangkan mentor yang memiliki kualifikasi yang baik. Dan kita beruntung Mendikbud Ristek kita memiliki pengalaman di dalam perusahaan teknologi. Mas Nadiem, untung banget kita, Saya tanya selalu dijawab dengan sangat cepat,” ungkap Jokowi dalam acara Gerakan Akselerasi Generasi Digital, di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (15/12).

Presiden Jokowi dalam acara Gerakan Akselerasi Generasi Digital di Jakarta, Rabu (15/12) siap mencetak jutaan anak bangsa menjadi talenta digital yang handal. (Biro Setpres)

Seiring dengan kemajuan digital, tambah Jokowi, Indonesia harus bergerak sangat cepat, karena jika tidak Indonesia akan ketinggalan dan potensi pasar digital yang besar ini tidak akan dinikmati oleh masyarakat kita sendiri. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menginstruksikan kepada jajarannya, khususnya kepada Menteri Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim untuk bisa mendidik anak-anak agar kelak bisa menjadi seorang talenta digital yang andal dan kompetitif.

“Kalau kita tidak bisa menyiapkan ini, akan sulit sekali kita mengejar negara-negara lain. Dan kuncinya dalam jumlah yang banyak. Oleh sebab itu saya meminta semua perusahaan teknologi, semua perusahaan besar agar mau ditempati untuk magang mahasiswa kita agar anak-anak kita secepatnya semua berubah, mindset digital ada, skill digital ada, sehingga terbentuk sebuah kultur digital di negara kita,” jelasnya.

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim akan berikan kurikulum khusus di bangku kuliah demi mencetak generasi muda digital yang hebat. (Biro Setpres)

Selain bidang pendidikan, pemerintah melalui Kementerian BUMN juga sedang menyiapkan pendanaan agar para anak muda kelak bisa membangun perusahaan rintisan (start up) lewat “Merah Putih Fund”.

“Saya sangat menghargai apa yang telah dikerjakan oleh Pak Erick Thohir (Menteri BUMN) dalam menyiapkan ini. Kalau ini semuanya bergerak, ada Indonesia Digital Tribe oleh Mba Nana, Talenta digital dikerjakan oleh Mendikbud dan dananya siap di Merah Putih Fund, saya meyakini percepatan dalam rangka membangun sebuah masyarakat digital, ekosistem digital ini akan segera bisa kita capai,” jelas Jokowi.

Merah Putih Fund

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Merah Putih Fund merupakan perusahaan plat merah yang membiayai perusahaan rintisan (startup) karya anak bangsa. Ia menjelaskan lembaga tersebut akan fokus untuk mendanai soonicorn (soon to be unicorn).

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Merah Putih Fund akan mendanai perusahaan start up soonicorn Karya anak bangsa. (Biro Setpres)

Erick menjelaskan, pada tahun 2022 Merah Putih Fund akan mengucurkan dana hingga USD300 juta untuk para soonicorn dengan kriteria yang telah ditetapkan yakni memiki pendiri orang Indonesia, perusahaan beroperasi di Indonesia, dan berencana melantai di pasar modal Indonesia.

“Kita juga berharap semua swasta masuk ke ekosistem dari pendanaan ini, karena kita juga sudah mengajak Sovereign Wealth Fund (SWF) atau INA untuk masuk yang lebih besar seperti Unicorn yang menuju Decacorn,” ungkap Erick.

Menurutnya, di Indonesia saat ini kerap bermunculan soonicorn atau perusahaan rintisan dengan nilai valuasi mencapai USD100 juta-USD200 juta. Erick melihat perusahaan tersebut memiliki potensi yang besar untuk berkembang, namun sering kali gagal di tengah jalan karena tidak ada dana yang memadai.

Maka dari itu, ia berharap keberadaan Merah Putih Fund ini bisa ikut mendorong terciptanya sebuah ekosistem digital di tanah air yang semakin kuat.

“Teknologi tidak bisa terelakkan. Dunia baru akan kita hadapi, tantangan baru akan kita hadapi, karena itu kita perlu superheroes baru. Mudah-mudahan superheroes ini yang akan mendorong menjadi kekuatan Indonesia dalam menjaga ekosistem Indonesia,” tuturnya.

Mencetak Talenta Digital Handal

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim mengakui, hal yang paling sulit dalam membangun sebuah ekosistem digital di tanah air adalah ketersediaan talenta digital andal dalam jumlah yang cukup besar.

Your browser doesn’t support HTML5

Jokowi Siap Cetak Jutaan Talenta Digital Indonesia

“Sebenarnya capital bisa dilaksanakan, market di Indonesia cukup besar. Cuma bottlenecknya satu talenta. Tanya sama semua unicorn di Indonesia, permasalahan nomor satu mereka apa? Talenta,” ungkap Nadiem.

Untuk mempersiapkannya, Kemendibud Ristek akan memfasilitasi anak-anak di bangku kuliah dengan kurikulum yang berbeda. Nadiem menjelaskan, anak tersebut nantinya diharuskan magang di perusahaan start up berstatus unicorn, dilanjutkan dengan mengerjakan project entrepreneurship, serta melakukan agritech untuk suatu daerah yang masing-masing dilakukan selama satu semester.

“Bayangkan dengan tiga semester di luar prodi itu betapa banyak permutasi anak-anak lulusan kita pada saat umur 21 dia lulus, anak itu sudah jadi superpower. Dia sudah punya banyak jurus. Inilah yang kita maksud dengan kampus merdeka. Di dalam kampus merdeka program terpenting adalah untuk meredefinisi apa yang dimaksudkan pendidikan S1,” tambahnya.

Presiden Jokowi dalam acara Gerakan Akselerasi Generasi Digital di Jakarta, Rabu (15/12) siap mencetak jutaan anak bangsa menjadi talenta digital yang handal. (Biro Setpres)

Untuk 2022, Nadiem juga berencana mendatangkan individu praktisi andal untuk menjadi dosen paruh waktu di seluruh kampus di Indonesia serta meluncurkan program kewirausahaan yang diharapkan bisa membimbing anak-anak dengan ide hebat yang akan langsung dilatih oleh orang-orang yang berpengalaman.

“Jadi tiga serangan yang kita lakukan, satu anak-anak ke luar kampus, belajar di dunia teknologi selama enam bulan minimum, yang kedua jagoan teknologi mengajar di dalam kampus, tiga inkubasi wirausaha di dalam kampus, kita berikan mereka pembekalan, dan juga berikan mereka mentorship,” tuturnya.

Indonesia Digital Tribe

Dalam kesempatan yang sama, penggagas gerakan Indonesia Digital Tribe Najwa Shihab mengatakan, faktor krusial dalam membangun ekosistem digital adalah kreativitas. Najwa menjelaskan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh World Economic Forum muncul tiga keterampilan teratas yang selalu jadi incaran semua industri yang salah satunya adalah kreativitas.

“Ada satu lagi hasil survei dari IBM. 60 persen CEO ketika ditanya apa kualitas kepemimpinan yang paling penting hari ini jawabannya kreativitas yang paling penting. Karena itulah mengapa hadir Indonesia Digital Tribe. Ini adalah upaya bersama, gerakan kolaboratif yang dilakukan oleh industri, kementerian, semua anak bangsa, karena kita sadar waktunya engga banyak,” ungkap Najwa.

Penggagas Gerakan Indonesia Digital Tribe Najwa Shibab mengatakan Kreativitas para talenta digital perlu di asah untuk menciptakan sebuah ide, inovasi dan gagasan yang hebat. (Biro Setpres)

Untuk tahap pertama, gerakan Indonesia Digital Tribe ini akan menyasar 10 ribu anak muda berusia 15-35 tahun untuk mendapatkan pembekalan digital skill serta digital mindset.

Para anak muda tersebut, lanjutnya akan ditantang di dalam sebuah tim untuk mengeluarkan ide atau inovasi dalam delapan kategori mulai dari financial technology, social entrepreneur, pertanian, perikanan, kesehatan, dan lain-lain dengan didampingi oleh para mentor yang sudah berpengalaman.

“Mereka akan kita ajak berkompetisi karena kuncinya di situ, percaya diri, menantang diri untuk menghasilkan ide yang kemudian bisa dieksekusi bersama. Nanti mereka akan dapat kesempatan bukan hanya mentorship, bukan hanya ikut kompetisi tapi bisa mendapat funding untuk mewujudkan mimpi, membentuk perusahaan rintisan. Karena, gerakan akselerasi ini Indonesia Digital Tribe adalah gerakan bersama, sekumppulan kawanan se-Indonesia yang In shaa Allah akan berusaha mencari jawaban dan berbuat banyak dan maksimal dalam era digital, karena seharusnya manusialah yang memberdayakan teknologi, bukan diperdayakan,”pungkasnya. [gi/ka]