Jaksa AS Tuduh 61 Tersangka dalam Penipuan lewat Telepon

Asisten Jaksa Agung, Leslie Caldwell (foto: dok).

Jaksa federal telah menuduh 61 tersangka terkait penipuan di mana tersangka berpura-pura menjadi petugas pajak dan imigrasi yang diduga telah memeras 15 ribu orang, lebih dari 300 juta dolar.

Pejabat Departemen Kehakiman Amerika mengatakan para tersangka itu bekerja pada “call center” yang berkantor pusat di India yang mengelola lima pusat layanan telepon yang berlokasi di Amerika dan India.

Asisten Jaksa Agung, Leslie Caldwell mengatakan operasi itu terutama menipu warga senior dan minoritas dan mencuci uang itu dengan bantuan kartu debit pra bayar.

Para penelpon berpura-pura menjadi petugas pajak Amerika IRS, atau Imigrasi federal dan mengancam akan menangkap, mendeportasi atau mengenakan hukuman lain kalau tidak mau membayar untuk menyelesaikan tuduhan-tuduhan palsu itu.

“Selama hampir empat tahun, jaringan kejahatan ini menggunakan berbagai cara atau tipuan, menakut-nakuti orang lewat telepon memanfaatkan ketakutan terburuk mereka bahwa mereka akan ditangkap, dideportasi, menghadapi masalah-masalah lain dengan pemerintah Amerika atau penegak hukum setempat,” kata Caldwell di Washington.

Caldwell mengatakan “langkah terkoordinasi untuk menjerat organisasi ini” berkat operasi penegakan hukum berbagai yurisdiksi yang baru pertama kalinya dilakukan terhadap industri penipuan pusat layanan telepon itu.

Penyelidik Departemen Keamanan Dalam Negeri Bruce Foucart mengatakan para penelepon gencar mencari sasaran-sasaran mereka.

Para penipu dalam kasus ini dan juga banyak kasus lainnya seperti ini sangat meyakinkan dalam usaha penipuan mereka.

Mereka gencar menyasar para korban seolah-olah mereka adalah pejabat resmi pemerintah Amerika yang menyebabkan para korban ketakutan.

Pejabat penegak hukum federal masih mencari sekurangnya 24 tersangka di Amerika dan 32 tersangka lainnya yang diyakini tinggal di luar negeri. [my/ii]