Jaksa Agung NYC Selidiki Perjanjian Bisnis, Trump Kecam

Jaksa Agung New York, Letitia James, tengah, berbicara pada malam pemilihannya di Brooklyn, New York, Selasa, 6 November 2018 (foto: AP Photo/Andres Kudachi)

Jaksa Agung New York membuka penyelidikan terhadap urusan bisnis Presiden Donald Trump setelah Michael Cohen, mantan kuasa hukum dan pembantu dekatnya, mengatakan kepada Kongres bahwa ia telah melebih-lebihkan kekayaannya untuk mendapat pinjaman.

Menanggapi hal ini Trump Selasa malam (12/3) mencuit “negara bagian New York dan gubernurnya, Andrew Cuomo, kini adalah anggota yang bangga menjadi kelompok PELECEH PRESIDEN. Tidak heran orang meninggalkan negara bagian itu. Upaya mencari-cari kesalahan terus berlanjut.”

Associated Press mengutip seseorang yang memahami penyelidikan itu melaporkan, Jaksa Agung New York Letitia James hari Senin mengeluarkan surat perintah pengadilan kepada Deutsche Bank dan Investors Bank untuk memperoleh dokumen atas empat proyek real-estat Trump dan usahanya yang gagal untuk membeli Buffalo Bills milik NFL tahun 2014.

Gubernur New York, Andrew Cuomo, berbicara kepada media dalam sebuah konferensi pers, Jumat, 14 September 2018 di New York (foto: AP Photo/Mary Altaffer)

Suratkabar The New York Times adalah yang pertama melaporkan tentang surat perintah pengadilan itu.

Michael Cohen akhir Februari lalu mengatakan kepada Kongres bahwa Trump telah membesar-besarnya kekayaannya di dokumen keuangan yang diberikan kepada Deutsche Bank ketika berupaya mendapatkan pinjaman baru dengan bunga yang lebih rendah untuk membeli Buffalo Bills.

Dalam sidang dengar pendapat di DPR itu Cohen mengatakan merupakan hal yang biasa bagi Trump untuk melebih-lebihkan kekayaannya ketika berhadapan dengan media atau bank, dan mengecilkan kekayaannya ketika tiba saatnya untuk membayar pajak.

Kantor Gubernur Andrew Cuomo belum memberikan tanggapan apapun. [em]