Istri Gembong Narkoba, El Chapo, Diperkirakan Mengaku Bersalah

Emma Coronel Aispuro, istri gembong narkoba Meksiko Joaquin "El Chapo" Guzman, di Alexandria, Virginia, AS, diperoleh 23 Februari 2021. (Foto: Alexandria Sheriff's via REUTERS)

Emma Coronel Aispuro, istri gembong narkoba Meksiko Joaquin "El Chapo" Guzman, diperkirakan akan mengaku bersalah pada Kamis (10/6) di pengadilan federal di Washington. Menurut data pengadilan, Emma dituduh membantu suaminya menjalankan kartel penyelundup, Sinaloa.

Coronel, yang menurut jaksa memainkan peran kunci dalam pelarian Guzman pada 2015 dari penjara Meksiko, dijadwalkan hadir untuk persidangan virtual pada pukul 10.00 waktu setempat, yang dipimpin oleh Hakim Distrik AS Rudolph Contreras.

Reuters tidak dapat segera memastikan Coronel akan mengaku bersalah untuk tuduhan apa dan tidak ada informasi tambahan pada dokumen pengadilan. Jika terbukti bersalah atas semua tuduhan yang dia hadapi, dia bisa dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan denda hingga $10 juta.

Pengacara untuk Coronel tidak dapat segera dihubungi.

BACA JUGA: AS Tangkap Istri Bos Kartel Narkoba Meksiko El Chapo 

Mantan ratu kecantikan berusia 31 tahun itu ditangkap pada Februari atas tuduhan bahwa dia menyampaikan pesan untuk membantu Guzman melakukan perdagangan narkoba dari 2012 hingga awal 2014. Dia terus menyampaikan pesan saat mengunjunginya di penjara Meksiko setelah penangkapannya pada Februari 2014.

FBI dalam dokumen pengadilan mengatakan Coronel, yang lahir di California dan memiliki dwi kewarganegaraanm AS dan Meksiko. Anggota keluarganya juga sangat terlibat dalam perdagangan ilegal yang dilakukan kartel itu.

Jaksa juga mengatakan dia bersekongkol dalam pelarian Guzman dari penjara Altiplano di Meksiko pada 2015. Guzman kabur melalui terowongan sepanjang 1,6 km yang digali dari selnya, dan mulai merencanakan pelarian lain setelah penangkapannya pada Januari 2016 oleh otoritas Meksiko.

FBI mengatakan seorang saksi mengemukakan kepada agen bahwa dia menyampaikan pesan dari Guzman kepada putra-putranya untuk membeli tanah di dekat penjara Altiplano. Dokumen itu menyebutkan mereka juga meminta saksi untuk membeli gudang terdekat, senjata api, dan truk lapis baja, katanya.

Dia berhasil melarikan diri melalui terowongan bawah tanah melalui pintu masuk ke kamar mandi di dalam selnya.

BACA JUGA: AS Ajukan Mosi, Singgung Presiden Honduras Terima Suap dari Penyelundup Narkoba

Coronel didakwa berkonspirasi untuk mendistribusikan 5 kilogram kokain atau lebih, 1 kilogram heroin atau lebih, 500 gram metamfetamin atau lebih, dan 1.000 kilogram mariyuana atau lebih, serta membantu dan bersekongkol.

Guzman, 64, dinyatakan bersalah pada Februari 2019 dalam persidangan di Brooklyn karena mendalangi perusahaan narkoba bernilai miliaran dolar untuk kartel Sinaloa.

Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup ditambah 30 tahun dan dikurung di penjara federal Supermax di Florence, Colorado.

Coronel selalu hadir di persidangan suaminya di New York. [na/ft]