Insiden Perompakan Meningkat Tahun Ini

  • Daniel Schearf

Para tersangka perompak Somalia yang berhasil ditangkap oleh pasukan angkatan laut India (foto: 26 Juni 2011).

Sebuah lembaga pengamat kelautan mengatakan insiden perompakan naik tahun ini karena para perompak, umumnya di Somalia, memperluas serangan mereka ke kapal-kapal niaga dari Timur Tengah dan Asia, dan menyandera para awak kapalnya untuk mendapat uang tebusan.

Lembaga Kelautan Internasional (IMB) mengatakan ada 236 insiden perompakan pada paruh pertama tahun ini, naik 36 persen dari tahun lalu.

Lembaga yang berkantor pusat di London itu mengatakan kebanyakan insiden masih terjadi di lepas pantai Somalia, dekat Tanduk Afrika.

Tetapi Direktur IMB, Pottengal Mukundan, mengatakan para perompak Somalia semakin kuat dan tangguh. Ia mengatakan mereka sekarang menggunakan kapal-kapal niaga yang dibajak untuk meningkatkan jangkauan serangan mereka terhadap kapal-kapal lain.

“Sekarang serangan-serangan itu terjadi di Timur dan Utara Teluk Aden. Itu adalah persimpangan jalan di mana jalur perdagangan dari Teluk Arabia dan yang datang dari Asia bertemu. Kita tahu ada kapal-kapal yang sangat rentan memuat 300.000 ton atau lebih minyak mentah, contohnya, dari Teluk Arabia berlayar ke selatan menuju Tanjung Harapan yang harus melalui wilayah ini,” ujarnya.

Lembaga itu juga mencatat sekitar 50 insiden perompakan terjadi di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Laut Cina Selatan.

Tetapi perompakan oleh warga Somalia berjumlah 60 persen dari keseluruhan yang terjadi di dunia.

Mukundan mengatakan para perompak dalam dua bukan terakhir menyerang 14 kali di Teluk Arabia selatan, titik rawan perjalanan melalui Terusan Suez menuju ke Laut tengah.

Untuk mengatasi peningkatan serangan-serangan itu, IMB mengatakan kehadiran angkatan laut di kawasan itu perlu ditingkatkan.

Tetapi Mukundan mengatakan tanggapan militer bukan satu-satunya pemecahan.

“Di lain sisi, adalah penting mengambil tindakan bantuan di Somalia tengah bagian selatan, di mana para perompak itu berasal untuk memperbaiki kondisi kehidupan di sana, sehingga kurang ada dorongan bagi para pemuda Somalia ini untuk pergi ke laut melakukan perompakan,” ujarnya.

Meskipun menurut IMB, jumlah perompakan meningkat, upaya-upaya pencegahan oleh kapal-kapal patrol dan pengawal-pengawal bersenjata di kapal-kapal niaga mengurangi keberhasilan para perompak.

Tahun ini para perompak Somalia telah membajak 21 kapal dibandingkan dengan 27 pada periode yang sama tahun lalu.