Ini Dia, Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo memperkenalkan tujuh orang Staf Khusus Presiden di veranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 21 November 2019. (Foto: setpres.setneg)

Presiden Joko Widodo, Kamis, 21 November 2019, memperkenalkan staf khusus baru yang akan membantunya dalam pemerintahan, di veranda Istana Merdeka, Jakarta.

"Ketujuh anak muda ini akan menjadi teman diskusi saya, harian, mingguan, bulanan, memberikan gagasan-gagasan segar yang inovatif, sehingga kita bisa mencari cara-cara baru, cara-cara yang out of the box, yang melompat untuk mengejar kemajuan negara," demikian kata Presiden Jokowi dalam rilis yang diterima VOA dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.

Selain itu, menurut Presiden Jokowi, para staf khusus milenial tersebut akan menjadi jembatan antara Presiden dengan anak-anak muda, santri muda, hingga diaspora yang tersebar di berbagai tempat.

Staf khusus baru berjumlah tujuh orang tersebut berusia antara 23-36 tahun atau generasi milenial. Mereka adalah Adamas Belva Syah Devara (29 tahun, pendiri sekaligus CEO Ruang Guru), Putri Indahsari Tanjung
Putri
(CEO Creativepreneur Event Creator dan CBO Kreavi), Andi Taufan Garuda Putra (32 tahun, CEO salah satu lembaga keuangan mikro PT Amartha), Ayu Kartika Dewi (36 tahun, pendiri sekaligus mentor lembaga SabangMerauke), Gracia Billy Mambrasar (putra Papua, 31 tahun, CEO Kitong Bisa), Angkie Yudistia (32 tahun, anak muda penyandang disabilitas yang aktif bergerak di sosiopreneur melalui Thisable Enterprise) dan Aminuddin Ma'ruf (santri muda, 33 tahun, mantan Ketua Umum PB Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-2016).

Presiden Jokowi secara khusus meminta Angkie untuk menjadi juru bicara Presiden di bidang sosial, dan menugaskan Aminuddin untuk berkeliling ke pesantren untuk menebar gagasan dan inovasi baru.

Presiden pun berharap akan muncul inovasi, gagasan, ide, hingga terobosan baru dari para staf khusus yang baru tersebut sehingga akan semakin memudahkan Presiden dalam mengelola negara Indonesia. Presiden memberikan contoh, bagaimana mengelola puskesmas yang tersebar di seluruh Tanah Air melalui pendekatan aplikasi sistem. [au/es]