Inggris Khawatirkan Hubungan Khusus dengan Amerika

PM Inggris Theresa May saat bertemu Presiden AS Donald Trump di sela Sidang Umum PBB di New York, 20 September 2017. (foto: dok)

Presiden Amerika Donald Trump hari Rabu (29/11) mencuit-ulang tiga video anti-Muslim yang awalnya diunggah oleh sebuah kelompok kanan jauh Inggris yang memicu teguran dari Perdana Menteri Inggris Theresa May.

Tanggapan Trump yang merendahkan May telah membuat para legislator Inggris yang biasanya terpecah-pecah menjadi bersatu.

Dua hari setelah cuitan-ulang Trump itu, para legislator Inggris masih mengecam keras Trump melalui televisi, mirip yang terjadi ketika pada tahun 1980an para legislator Partai Buruh Inggris mengecam Presiden Ronald Regan. Namun kali ini, kecaman terhadap Trump datang dari semua partai, termasuk sahabat Trump, Nigel Farage, yang oleh Trump secara pro-aktif dianjurkan agar ditunjuk menjadi duta besar Inggris di Washington.

Farage mengatakan, mencuit-ulang tiga video yang konon menunjukkan seorang migran Muslim menghajar seorang anak lelaki Belanda yang menggunakan kruk, seorang Muslim menghancurkan patung Bunda Maria, dan massa Muslim mendorong seorang remaja dari atap kemudian menghajarnya sampai tewas, menunjukkan bahwa Trump 'kurang pikir'. [ds]