Inggris Capai Rekor Pengunjung Setelah 'Brexit'

Kembang api di sekitar kincir ria London Eye, menara jam Big Ben dan gedung Parlemen untuk merayakan tahun baru 2016.

Merosotnya pound sterling terhadap dolar, euro dan mata-mata uang lainnya sejak referendum diperkirakan akan meningkatkan daya tarik Inggris sebagai tujuan wisata.

Inggris mencapai rekor kunjungan turis asing bulan Juli, sementara pengeluaran turis-turis Inggris di luar negeri jatuh untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu tahun, menurut data pertama sejak negara itu memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa.

Dengan kemampuan pengeluaran yang dibantu melempemnya mata uang pound sterling setelah referendum 'Brexit', sekitar 3,8 juta orang asing mengunjungi Inggris bulan Juli, menurut Kantor Statistik Nasional. Jumlah tersebut adalah angka tertinggi bulanan yang tercatat dan 2 persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Merosotnya pound sterling terhadap dolar, euro dan mata-mata uang lainnya sejak referendum 23 Juni diperkirakan akan meningkatkan daya tarik Inggris sebagai tujuan wisata dan mendorong lebih banyak warga Inggris untuk berlibur di dalam negeri.

Distrik perbelanjaan West End di London melaporkan peningkatan pengeluaran oleh pembeli dari seluruh dunia sejak referendum.

Tahun 2015 merupakan tahun rekor untuk pariwisata untuk Inggris dengan 36,1 juta kunjungan, 5 persen lebih tinggi dari 2014, dan pengeluarannya 1 persen lebih tinggi dengan 22,1 miliar pound.

Warga Inggris sendiri melakukan 7,0 juta perjalanan ke luar negeri bulan Juli, 3 persen lebih tinggi dibandingkan setahun sebelumnya. Namun pengeluaran turun 1 persen.​ [hd]