India Kesampingkan Keberatan China Soal Kunjungan Pemimpin ke Negara Bagian yang Disengketakan

Beijing menyatakan keberatan atas kunjungan Wakil Presiden M. Venkaiah Naidu ke Arunachal Pradesh, negara bagian di kawasan timur India yang diklaim oleh China. (Foto: ilustrasi).

Beberapa hari setelah macetnya pembicaraan untuk menyelesaikan kebuntuan militer selama 17 bulan antara India dan China, kedua negara yang saling bersaing itu terlibat dalam perang kata-kata baru terkait kunjungan Wakil Presiden India baru-baru ini ke Arunachal Pradesh, negara bagian di kawasan timur India yang diklaim oleh China .

Perselisihan itu mengindikasikan ketegangan yang kian dalam antara kedua negara, yang masing-masing telah mengerahkan tentara secara besar-besaran di sepanjang perbatasan mereka yang disengketakan di kawasan Himalaya, kata para pakar keamanan.

Setelah Beijing menyatakan keberatan atas kunjungan Wakil Presiden M. Venkaiah Naidu akhir pekan lalu ke negara bagian yang terpencil di Himalaya itu, India mengeluarkan reaksi tajam. India menyebut Arunachal Pradesh sebagai “bagian integral dan tak terpisahkan dari India.”

“Para pemimpin India secara rutin mengunjungi negara bagian Arunachal Pradesh sebagaimana mereka melakukannya ke negara bagian India lainnya. Keberatan atas kunjungan para pemimpin India ke sebuah negara bagian India tidak masuk akal dan pemahaman rakyat India,” kata juru bicara kementerian luar negeri India Arindam Bagchi.

Juru Bicara Kemenlu China, Zhao Lijian di Beijing, China, 10 September 2020.

Sebelumnya pada hari Rabu (13/10), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan dalam sebuah keterangan pers bahwa China “menentang tegas” kunjungan pemimpin India dan meminta New Delhi “agar berhenti mengambil tindakan yang akan merumitkan dan memperluas masalah perbatasan.”

Ia mendesak India agar menghargai keprihatinan China dan mengambil “tindakan nyata” untuk memelihara perdamaian dan stabilitas di daerah-daerah perbatasan.

Arunachal Pradesh terletak di bagian timur India, jauh dari Ladakh di kawasan barat Himalaya di mana pasukan dari kedua pihak telah terlibat dalam konfrontasi. Tetapi para analis keamanan telah memperingatkan bahwa negara bagian itu bisa menjadi pusat konflik lagi. Statusnya telah lama disengketakan, dengan Beijing mengklaimnya sebagai bagian dari Tibet Selatan.

Ini bukan pertama kalinya China mengemukakan keberatan atas kunjungan seorang pemimpin India ke Arunachal Pradesh. Pada tahun 2017, China juga mengecam kunjungan pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, ke wilayah itu. [uh/ab]