Komite Palang Merah Internasional (ICRC) hari Senin (30/3) memperingatkan tindakan mendesak diperlukan untuk melawan virus corona di negara-negara yang dilanda perang dan kelaparan.
“COVID-19 merupakan ancaman besar terhadap kehidupan di negara-negara dengan sistem kesehatan yang kuat. Tetapi ancaman bahkan lebih besar lagi di tempat-tempat di mana sistem kesehatan telah dirusak oleh perang, di mana pengungsi akibat konflik tinggal berdekatan, dan sumber daya untuk menyelamatkan nyawa, seperti air bersih, sabun dan obat-obatan sangat terbatas, " demikian pernyataan ICRC.
Palang Merah mengatakan "hampir mustahil" untuk memerangi penyebaran penyakit di negara-negara seperti Suriah, Yaman, Sudan Selatan, Afghanistan, dan Timur Laut Nigeria tanpa "bantuan bersama oleh negara dan organisasi kemanusiaan".
Countries with strong health systems are struggling to cope with #COVID19.So what happens when:- There%27s no medicine?- There%27s no clean water or soap?- War has destroyed health systems? - People fleeing war live in close proximity? https://t.co/3ycqe28HTU
— ICRC (@ICRC) March 30, 2020
Organisasi Kesehatan Dunia dan banyak lainnya mengatakan mencuci tangan dan menjaga jarak secara sosial adalah langkah penting dalam memperlambat penyebaran virus. Tetapi langkah-langkah ini sulit bahkan mustahil dilakukan di kamp-kamp pengungsi yang penuh sesak.
Menurut Johns Hopkins Coronavirus Resource Center, Afghanistan telah melaporkan lebih dari 100 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi sementara Suriah, sembilan kasus. [my/ii]