Hari Perempuan Internasional: Fakta Soal Upah

Seorang pegawai sedang menjawab panggilan telepon di kantor Dewan Kota di Scranton, Pennsylvania, AS. (Foto: Dok)

Perempuan di AS biasanya mendapat sekitar 90 persen dari upah laki-laki sampai mereka berusia 35 tahun.

Statistik triwulan keempat tahun 2015 dari Departemen Tenaga Kerja Amerika menunjukkan upah mingguan rata-rata perempuan pekerja penuh waktu sekitar 80,4 persen dari upah laki-laki.

American Association of University Women (AAUW) melaporkan, perempuan kulit hitam Amerika dibayar 63 persen dari upah laki-laki kulit putih tahun 2014, sedangkan perempuan Hispanik dibayar hanya 54 persen.

Upah untuk laki-laki maupun perempuan pekerja penuh waktu cenderung naik seiring bertambahnya usia, kemudian mandek setelah usia 45 tahun, dan turun setelah usia 65 tahun.

Perempuan biasanya mendapat sekitar 90 persen dari upah laki-laki sampai mereka berusia 35 tahun. Setelah itu, menurut AAUW, upah rata-rata perempuan biasanya 76-81 persen dari upah laki-laki.

Berdasarkan aturan, upah naik seiring meningkatnya pendidikan bagi laki-laki maupun perempuan; walaupun pendidikan lebih tinggi adalah alat yang berguna untuk menaikkan upah, itu tidak ampuh melawan perbedaan upah berdasar jenis kelamin. Pada setiap tingkat prestasi akademik, upah rata-rata perempuan lebih kecil dari upah laki-laki.

Kesenjangan upah berdasar jenis kelamin terjadi di semua tingkat pendidikan, bahkan, menurut AAUW, di kalangan sarjana. Akibatnya, perempuan sarjana kurang mampu melunasi utang biaya kuliah dengan cepat, membuat mereka lebih lama mencicil utang itu daripada laki-laki.

Menurut American Community Survey, Biro Sensus Amerika, pada tahun 2014, kesenjangan terkecil terdapat di Washington, DC, di mana perempuan dibayar 90 persen dari upah laki-laki, dan terbesar terjadi di Louisiana, di mana perempuan mendapat 65 persen dari upah laki-laki. [ka/al]