Google Buka Kampus Asia Pertama di Seoul

  • Brian Padden

Dua pria berbincang-bincang di pintu masuk kampus Google yang baru di distrik Gangnam, Seoul (8/5).

Google hari Jumat membuka kampus Asia pertamanya di Seoul, Korea Selatan, guna membantu wirausahawan pengembang program Internet. Google berharap proyek baru itu akan membuka akses bagi program dan aplikasi teknologi tinggi baru buatan Korea ke pasar dunia, serta akses bagi Google ke pasar Korea.

Dibandingkan dengan kompleks kampus utama dan kantor pusat Google yang amat luas di California, “Campus Seoul, A Google Space” hanyalah sebuah proyek kecil.

Berlokasi di sebuah gedung kantor di wilayah Gangnam yang trendi, para wirausahawan Internet di Korea berkreasi di ruang terbuka seluas 2.000 meter persegi.

Tetapi cita-cita Google untuk fasilitas itu jauh lebih besar daripada dimensi fisiknya. Perusahaan teknologi itu ingin mengolahnya menjadi mesin yang menghasilkan inovasi di Asia.

Mary Grove, direktur Google for Entrepreneurs, mengatakan di kampus ini para calon pengembang program Internet akan mendapat dorongan, pengajaran, kesempatan untuk membangun koneksi dan bantuan dalam mencari investor.

Ini semua, kata Grove, disediakan gratis dan nantinya akan membantu Google kian menembus pangsa pasar Korea.

“Google mendapat manfaat jika perusahaan-perusahaan rintisan baru bermunculan. Kami paham bahwa perusahaan-perusahaan baru itu akan memakai Internet, menggunakan Google dan produk-produk Google. Jadi proyek ini juga menguntungkan kami,” kata Grove.

Korea Selatan adalah satu dari sedikit negara di seluruh dunia yang belum didominasi Google sebagai mesin pencari Internet utama. Di Korea Selatan, posisi tersebut dipegang oleh perusahaan lokal Naver.

Google memiliki fasilitas kampus serupa di London dan Tel Aviv. Sejak dibuka tiga tahun lalu di London, kampus Google telah membantu perusahaan-perusahaan rintisan menarik modal lebih dari 110 juta dollar dan menciptakan 18.000 lowongan kerja.

Google memilih Seoul sebagai lokasi pertamanya di Asia karena kota itu memiliki sambungan Internet yang cepat, banyak insinyur berpendidikan tinggi dan salah satu persentase tertinggi pengguna ponsel canggih di dunia.

Jung-min Lim, direktur kampus Seoul ini, mengatakan pemerintah Korea Selatan juga telah mempermudah orang membuka usaha baru.

Ia mengatakan pemerintah beberapa tahun lalu menghapus banyak peraturan bagi bisnis-bisnis baru dan mengeluarkan kebijakan yang mendorong munculnya banyak perusahaan rintisan.

Presiden Park Geun-Hye hadir dalam pembukaan kampus di Seoul itu. Tahun 2013, pemerintahannya menganggarkan tiga miliar dollar untuk membantu perusahaan-perusahaan teknologi baru untuk tumbuh dan bersaing di pasar global.