Suasana di Garis Depan Perang Tentara Irak lawan ISIS

Dua tentara Irak di garis depan dalam perang melawan ISIS di kota Mosul (foto: dok).

Alat komunikasi walkie-talkie di tangan komandan berbunyi menjadi suara latar ketika tentara menjejerkan jip kendaraan dan tank-tank mereka, bersiap-siap untuk memasuki wilayah ISIS.

“Beritahu semua untuk mengenakan helm,” demikian perintah lewat walkie-talkie. “Saya tidak ingin melihat siapapun tanpa helm.”

Beberapa menit kemudian banyak tentara masih belum mengenakan helm, termasuk seorang komandan dengan walkie-talkie yang mengenakan topi kamuflase.

Lima divisi lengkap Irak berjuang dalam serangan terbaru untuk merebut kembali wilayah barat laut Mosul termasuk angkatan darat, polisi federal dan pasukan khusus yang dikenal sebagai Divisi Emas dan Divisi Tanggap Darurat.

Beberapa kilometer dari pertempuran itu tentara divisi 16 AD Irak tampak bersemangat sementara mereka mengeluarkan kendaraan mereka untuk menunggu di jalan yang sebelumnya jalan lingkungan yang berdebu menunggu perintah berikutnya untuk maju. Sebagian saling menggoda satu sama lain dan mengambil foto selfie.

“Lihat wajah saya,” kata Ghaith usia 21 tahun. “Saya terbuat dari debu dan air seperti laki-laki ini. Kenapa ia lebih tampan dari saya?”.

Tato nama saudara laki-lakinya yang tewas karena pengebom bunuh diri di Bagdad lima tahun lalu tampak di lengan Ghaith dan kata-kata “jangan lupakan” dalam bahasa Arab.

Hanya para penembak yang berada di dalam kendaraan berlapis baja dengan kepala dan senjata mereka menyembul dan siaga tinggi sementara menunggu. Jika terjadi sesuatu dalam pertempuran itu mereka yang paling dalam bahaya. Sebagian besar dari mereka mengenakan helm.

“Saya takut pada awalnya,” kata penembak Ali el-Babli, dalam pengakuan langka di dunia penuh keberanian ini. “Tapi setelah dua tahun saya terbiasa.”

Keributan di dekat lingkungan yang dikuasai ISIS konstan. Serangan-serangan udara menimpa bangunan dan militan menembakkan senjata mesin ke arah helikopter di atasnya.

Asap membumbung ratusan meter ke udara sementara bom mobil meledak. Sebuah serangan mortar ISIS mendarat dekat garis depan Irak jatuh di sebuah ladang di seberang jalan itu. [my/jm]