Gandeng Bulog, PBNU Rilis Rumah Pangan Santri

  • Fathiyah Wardah

Para pekerja bongkar muat beras di gudang Bulog, di Jakarta, 13 Mei 2018.

Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) dengan menggandeng Badan urusan Logistik (Bulog) pada Rabu (3/10) meluncurkan program Rumah Pangan Santri. Rumah Pangan Santri adalah gagasan untuk menjaga ketahanan pangan nasional dan memperdayakan masyarakat serta menggerakkan ekonomi umat.

Kecukupan pangan menjadi salah satu syarat terciptanya stabilitas di sebuah negara. Sebab kelaparan dalam skala luas dapat memicu kekacauan.

Sebagai bagian dari upaya menciptakan ketahanan pangan nasional, Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) dengan menggandeng Badan urusan Logistik (Bulog) pada Rabu (3/10) meluncurkan program Rumah Pangan Santri. Peresmian Rumah Pangan Santri ini dilakukan di gedung PBNU di kawasan Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengungkapkan program Rumah Pangan Santri merupakan gagasan sekaligus visi ekonomi keumatan yang selama ini digaungkan oleh mantan Rais Aam PBNU dan bekas Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin yang kini menjadi calon wakil presiden mendampingi calon presiden petahan Joko Widodo dalam pemilihan umum tahun depan.

Said Aqil menjelaskan Rumah Pangan Santri adalah gagasan untuk menjaga ketahanan pangan nasional dan memperdayakan masyarakat serta menggerakkan ekonomi umat. Pesantren tambahnya ditetapkan sebagai episentrum ekonomi rakyat di daerah.Dia berharap program Rumah Pangan Santri dapat menyokong ekonomi keumatan, baik bagi Nahdliyin maupun warga Indonesia pada umumnya.

Rumah Pangan Santri, menurut Said Aqil, selain dimaksudkan untuk membantu pemerintah dalam menjamin ketersedian pangan dan harga pangan, juga untuk mengembangkan perekonomian pesantren secara mandiri.

Menurut Said Aqil, Rumah Pangan Santri ini merupakan sebuah bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat pesantren. Program itu tidak hanya menyediakan kebutuhan pangan dengan kualitas yang baik harga terjangkau, tetapi juga akses permodalan dan pembiayaan usaha melalui perbankan nasional, dan melibatkan tiga lembaga perbankan, yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, dan Bank BNI Syariah.

Said Aqil mengklaim NU memiliki jaringan di seluruh pelosok tanah air, termasuk di daerah-daerah yang umat Islamnya menjadi minoritas. Karena itu, dia berharap Bulog dapat menggunakan jaringan tersebut untuk menciptakan ketahanan pangan nasional.

"Monggo Pak Budi (Direktur Utama Bulog Budi Waseso), jaringan ini kita manfaatkan untuk betul-betul Bulog hadir melalui pesantren untuk meratakan ketahanan pangan di tengah-tengah masyarakat kecil," ujar Said Aqil.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso menyambut baik kerjasama ini. Budi juga mengatakan Indonesia sangat penting untuk mencapai tahap swasembada pangan, lalu mengarah ke ketahanan pangan, dan akhirnya kedaulatan pangan. Dia mengaku miris melihat Indonesia tidak memiliki kedaulatan pangan.

"Kita tidak bisa menguasai dan mengendalikan pangan kita. Bahkan bagaimana mungkin kita bangga bahwa kita ini ketergantungan pada impor. Hampir seluruh pangan kita ini, kita impor," ujar Budi.

Padahal, lanjut Budi, Indonesia merupakan negara agraris yang artinya adalah menjadi sumber pangan. Dia menegaskan Indonesia bisa goyah kalau ketahanan pangan juga anjlok.

Your browser doesn’t support HTML5

Gandeng Bulog, PBNU Rilis Rumah Pangan Santri

Budi menilai saat ini tidak ada keberpihakan kepada para petani. Padahal merekalah yang menjadi penghasil sumber pangan. Karena itulah, ia ingin memperbaiki sistem agar Indonesia tidak lagi menjadi tergantung pada impor pangan.

"Sistem semua itu memang dirusak. Saya melihatnya seperti itu. Pangan dibikinnya abu-abu supaya ada celah untuk masuk impor. Apa tujuan impor itu? Ketergantungan kita sehingga kita terlena dengan posisi yang ada di kita," tukasnya.

Budi mengajak semua pihak untuk menghapus mafia pangan sehingga kedaulatan pangan bisa tercipta di Indonesia.

Lebih lanjut Budi mengatakan melalui program Rumah Pangan Santri, pemerintah ingin mengupayakan terciptanya ketahanan pangan nasional. Dalam acara peresmian Rumah Pangan Santri, Budi menyerahkan bantuan beras satu ton untuk PBNU. [fw/jm]