Fraksi Demokrat Kecam Keras Kebijakan Imigrasi Trump

Ketua fraksi Demokrat di DPR AS, Nancy Pelosi dan Senator Demokrat dari New York, Chuck Schummer bertemu para demonstran yang memrotes kebijakan imigrasi Presiden Trump (30/1).

Fraksi Demokrat di Kongres Amerika mengecam keras keputusan Presiden Trump untuk sementara melarang masuk orang-orang dari tujuh negara yang mayoritas penduduknya Muslim.

Protes anggota Kongres di tangga Mahkamah Agung Amerika itu menjadi puncak demonstrasi sepanjang akhir pekan di depan Gedung Putih dan bandara-bandara di seluruh Amerika.

Di tangga pengadilan tertinggi Amerika, fraksi Demokrat di Kongres menentang perintah Presiden Donald Trump, dengan menyatakan mereka tidak akan menyerah dalam perjuangan pertama melawan presiden baru.

Pemimpin fraksi Demokrat yang minoritas di Senat, Senator New York Chuck Schummer mengatakan, "Kami tidak akan membiarkan keputusan jahat ini membuat kita tidak bisa menjadi orang Amerika yang sesungguhnya. Kami akan berjuang sebisa kami, dan memenangkan perjuangan ini."

Anggota DPR mengadakan rapat umum di Capitol Hill sehari setelah demonstran menutup jalan dari Gedung Putih ke Kongres. Demonstran mengatakan, larangan perjalanan tidak mencerminkan nilai-nilai Amerika. Hal sama dikatakan ketua fraksi Demokrat yang minoritas di DPR Nancy Pelosi, yang menyatakan itu akan membatalkan keputusan presiden.

"Apa yang dilakukan presiden tidaklah konstitusional. Malahan, banyak dari kami menilai keputusan itu tidak bermoral," cela Pelosi.

Banyak anggota Kongres dari Partai Demokrat ikut dalam protes akhir pekan dan menyatakan pendapat di media sosial. Enam Senator Republik dan sembilan anggota DPR juga secara terbuka mengecam keputusan Presiden Trump. Namun, umumnya fraksi Republik di Kongres membisu atau menyatakan larangan itu akan memberi perlindungan yang dibutuhkan bagi keamanan nasional AS.

Clay Higgins, anggota DPR dari fraksi Republik mengatakan, "Keputusan Presiden Trump pada dasarnya memulihkan kewarasan kebijakan imigrasi Amerika."

Ketua DPR Paul Ryan pada masa lalu mengecam calon presiden Trump karena mengusulkan larangan tersebut.

"Sebagian sekutu terbaik dan terbesar kita dalam perjuangan ini dan perang melawan teroris Muslim adalah Muslim," ujar Paul Ryan ketika itu.

Namun, kini Ryan menyatakan dukungan setelah Presiden Trump menandatangani keputusan imigrasi tersebut. [ka/jm]