Ekuador Pertimbangkan Nasib Julian Assange

Poster bergambar karakter pendiri WikiLeaks, Julian Assange, ditempel di sebuah penghalang di depan Kedutaan Besar Ekuador di London, 26 Januari 2018.

Presiden Ekuador Lenin Moreno mengatakan dalam wawancara dengan surat kabar Spanyol El Pais yang diterbitkan Minggu(29/7) bahwa negaranya sedang membicarakan nasib pendiri WikiLeaks, Julian Assange, yang tinggal di Kedutaan Ekuador di London sejak mendapat suaka politik pada 2012.

“Soal Assange sedang diurus dengan pemerintah Inggris. Kami sudah mengadakan kontak dengan pengacara Assange supaya kami bisa mencari jalan keluar,” kata Moreno dalam wawancara itu seperti dikutip oleh kantor berita AFP.

“Assange sudah lebih dari lima tahun dalam situasi ini dan kami harus mencari jalan keluar baginya. Jalan keluar yang mempertahankan haknya terutama haknya untuk hidup. Dan pada waktu sama tidak menjadi masalah bagi negara kami” kata Moreno menambahkan.

Assange, 47 tahun, mendapat suaka dan berlindung di Kedutaan Ekuador untuk menghindari ekstradisi ke Swedia guna menghadapi tuduhan melakukan kekerasan seksual. Assange membantah tuduhan tersebut

Ia mengklaim tuduhan itu bermotif politik yang dapat membuatnya diekstradisi ke Amerika dan diancam hukuman penjara karena WikiLeaks menerbitkan dokumen rahasia militer dan kawat diplomatik Amerika pada 2010. [vm/al]