Dubes AS ke Rusia: Jangan Tutup Kedutaan

Sebuah bendera melambai tertiup angin di kedutaan AS di Kyiv, Ukraina 24 Januari 2022, sebagai ilustrasi. (Foto: Reuters)

Rusia seharusnya tidak menutup kedutaan Amerika Serikat (AS) meskipun hubungan kedua negara sedang mengalami krisis yang dipicu oleh perang di Ukraina, kata Duta besar AS untuk Rusia, pada Senin (6/6), seraya mengatakan dua negara yang memiliki kekuatan nuklir terbesar dunia harus terus terhubung.

Presiden Vladimir Putin menyebut invasi ke Ukraina sebagai titik balik dalam sejarah Rusia: pemberontakan melawan hegemoni ASt, yang menurut Kremlin telah mempermalukan Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991.

Ukraina - dan pendukung negara-negara Baratnya - mengatakan sedang berjuang untuk bertahan hidup melawan perampasan tanah gaya kekaisaran yang sembrono yang telah menewaskan ribuan orang, membuat lebih dari 10 juta orang kehilangan tempat tinggal dan membuat sebagian besar negara menjadi gurun.

BACA JUGA: AS Umumkan Lebih Banyak Sanksi terhadap Elit Rusia

Bendera nasional AS dan Rusia terlihat berkibar ditiup angin. (Foto: AP)

BACA JUGA: AS dan Ukraina Bahas Ancaman Eskalasi ketika Senjata Baru Perluas Jangkauan Serangan Kyiv

Setelah Revolusi Bolshevik pada Oktober 1917, Presiden Woodrow Wilson menolak untuk mengakui pemerintahan revolusioner Vladimir Lenin dan Kedutaan AS ditutup pada 1919. Hubungan tidak terjalin kembali sampai 1933.