Demonstrasi di Portland Berlanjut, Sedikitnya 1 Orang Tewas

Tim medis kepolisian merawat seorang yang tertembak dalam aksi demonstrasi di Portland, Oregon (29/8).

Polisi mengatakan satu orang tewas tertembak Sabtu malam (29/8) di kota Portland, Oregon, ketika demonstran “Black Lives Matter” bentrok dengan para pendukung Presiden Donald Trump.

Demonstrasi para pendukung Trump di jalan-jalan kota itu diikuti oleh ratusan supir truk, yang sebagian diantaranya menembakkan senjata 'paintball' – senjata dengan peluru cat – dari truk-truk mereka; sementara para pengunjukrasa lainnya melemparkan benda-benda ke arah mereka.

Sebuah pernyataan polisi menyatakan para petugas mendengar suara tembakan dan “menemukan korban dengan luka tembak di dada. Petugas medis yang datang menyatakan korban tewas.”

Kepala Kepolisian Portland Chuck Lovell hari Minggu (30/8) mengatakan “aksi kekerasan ini benar-benar tidak dapat diterima, dan kami bekerja dengan sangat seksama untuk menemukan dan menangkap individu atau sekelompok individu yang bertanggung jawab.”

Sejumlah saksi mata mengatakan laki-laki berkulit putih yang tewas itu mengenakan topi dengan lambang “Patriot Player,” sebuah kelompok sayap kanan yang berkantor di Portland, yang sebelumnya bentrok dengan para pengunjuk rasa.

BACA JUGA: FBI Alihkan Sumber Daya ke Portland untuk Tangani Unjuk Rasa

Pejabat Sementara Kementerian Dalam Negeri Chad Wolf, dalam program “This Week” di stasiun televisi ABC, menyalahkan para pejabat lokal dan negara bagian yang “tidak membuat petugas penegak hukum melakukan pekerjaan mereka” sehingga aksi kekerasn berlanjut selama hampir 90 hari. “Aksi kekerasan ini harus diakhiri,” ujar Wolf. Ia menambahkan pemerintah federal telah menawarkan bantuan petugas penegak hukum, selain mereka yang sebelumnya telah ditarik dari kota itu.

“Mereka tetap menolak bantuan pemerintah federal untuk menyudahi aksi kekerasan ini,”ujar Wolf tentang para pejabat di Portland dan Oregon. Di Portland, ujarnya, “kita dapat menyaksikan bahwa mereka [petugas penegak hukum.red] tidak melindungi kota.” “Pesan saya kepada siapa pun yang berunjukrasa : lakukan dengan damai,” tambahnya.

Presiden Trump mencuit-ulang video yang menunjukkan sekelompok pendukungnya di kota Portland, dan menyebut mereka sebagai “Great Patriots.”

Ketika berbicara di program “Face the Nation” di stasiun televisi CBS, Wolf menolak anggapan bahwa dengan memuji parade kendaraan itu berarti Presiden Trump telah ikut memanas-manasi situasi. “Tentu saja tidak!” ujar Wolf.

Demonstrasi menentang ketidakadilan rasial dan tindakan kekerasan polisi terhadap kelompok minoritas di Portland, yang umumnya berlangsung pada malam hari, telah berlangsung sejak insiden meninggalnya George Floyd di tahanan polisi di Minneapolis, Minnesota, pada 25 Mei lalu. Belum jelas apakah insiden penembakan Sabtu malam (29/8) terkait dengan bentrokan antara para pengunjukrasa dengan sekelompok pendukung Trump yang terdiri dari 600 kendaraan yang melintasi kota itu.

Polisi sebelumnya telah menangkap sejumlah orang dan menyarankan warga untuk menjauhi pusat kota. [em/jm]